JAKARTA-MARITIM: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meluncurkan aplikasi digital kepegawaian untuk mendukung transformasi organisasi dan sumber daya manusia aparatur Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, Rabu (29/6/2022). Keempat hasil transformasi tersebut yakni sistem aplikasi e-performance, e-mutasi, Layanan Kepegawaian Mandiri (LKM) dan Si-Mantel (Sistem Informasi Manajemen Talenta).
Dalam sambutannya Menaker mengatakan, transformasi diperlukan untuk mewujudkan good governance di tubuh Kemnaker yang tangguh, tanggap terhadap perubahan, dan responsif untuk mencapai kinerja maksimal serta penyelenggaraan pelayanan publik yang prima.
“Saya sangat berharap, transformasi ini menjadi ikhtiar kita bersama untuk menjadikan birokrasi Kemnaker sebagai world class bureaucracy yang mampu memberikan pelayanan publik berkualitas, efektif, dan efisien,” ujar Ida Fauziyah.
Melalui transformasi ini, Ida Fauziyah mengayakan akan melakukan pembenahan dan perbaikan birokrasi yang selama ini cenderung dipersepsikan publik dengan prosedur berbelit, lamban, kinerja rendah, penuh kolusi, korupsi dan nepotisme serta tak memiliki standar pelayanan yang pasti.
“Dengan adanya sistem aplikasi baru melalui transformasi organisasi dan SDM aparatur ini, maka kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dan administrasi pelayanan menjadi paperless sehingga lebih mudah dan praktis,” katanya.
Aplikasi e-performance memberikan informasi hasil kinerja organisasi dan kinerja individu tiap pegawai Kemnaker, serta melihat penghitungan tunjangan kinerja masing-masing pegawai berdasarkan kinerja. Aplikasi e-mutasi, memberikan kemudahan pelaksanaan permohonan perpindahan pegawai, baik di internal Kemnaker, dari luar ke dalam Kemnaker, maupun dari dalam ke luar Kemnaker.
Aplikasi LKM (Layanan Kepegawaian Mandiri), membantu proses administrasi kepegawaian, seperti kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pengajuan Plt dan Plh, serta proses administrasi kepegawaian lainnya. Sedangkan aplikasi Si-Mantel, mengidentifikasikan talenta di Kemnaker berdasarkan kinerja dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi rencana suksesi.
“Saya berharap aplikasi baru ini, nantinya diintegrasikan dalam satu kesatuan aplikasi SIAPKERJA. Yakni, sistem informasi kinerja aparatur pemerintahan Kemnaker, yang juga sebagai penjabaran dari implementasi sembilan lompatan dalam mendukung penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik, meningkatkan reformasi birokrasi, dan mewujudkan prinsip good governance di Kemnaker,” ujarnya,
Sementara Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi dalam laporannya mengatakan, empat hasil transformasi ASN merupakan perbaikan yang saat ini dilaksanakan, sehingga membantu Kemnaker dalam mewujudkan good governance dan meningkatkan reformasi birokrasi di Kemnaker. “Antara lain: pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme, pelayanan publik yang berkualitas, serta kapasitas dan kualitas kinerja birokrasi yang tinggi,” ujarnya. (Purwanto).