Perkuat Pengawasan Bawah Air, Kemenhub Gelar Pelatihan Untuk Para Penyelam KPLP

Pembukaan Pelatihan Pengawasan Bawah Air

JAKARTA–MARITIM : Dalam upaya meningkatkan keterampilan para petugas, memberikan pengamanan dan pengawasan terhadap kegiatan salvage dan bangunan serta instalasi di perairan sehingga keselamatan dan keamanan pelayaran terjamin, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), melaksanakan evaluasi dan kegiatan Peningkatan Keterampilan Penyelam KPLP Bidang Salvage Dan Pekerjaan Bawah Air seperti yang dilaksanakan saat ini di Jakarta, pada 19 September – 1 Oktober 2022.

Direktur KPLP, Capt Mugen Sartoto, saat membuka acara mengatakan, kegiatan pengawasan tidak hanya dilakukan di atas air, melainkan di bawah air juga. Sehingga pelatihan ini sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM.

“Kami menyadari bahwa kegiatan bidang Salvage dan Pekerjaan Bawah Air tidak hanya dalam bidang penyelaman, namun masih diperlukan ketrampilan tambahan antara lain keterampilan Hidrografi, Under Water Survey, Cutting dan Welding Under Water, Bouyancy/ Refloating, Dismantling, Survey, Maintenance, Repair dan lain-lain,” ujar Capt Mugen, Rabu (21/9).

Dikatakan, kegiatan salvage adalah pekerjaan untuk memberikan pertolongan terhadap kapal dan/atau muatannya yang mengalami kecelakaan kapal atau dalam keadaan bahaya diperairan, termasuk mengangkat kerangka kapal atau rintangan bawah air atau benda lainnya. Sedangkan pekerjaan bawah air, adalah pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi, konstruksi atau kapal yang dilakukan di bawah air dan/atau pekerjaan di bawah air yang bersifat khusus yaitu penggunaan peralatan bawah air yang dioperasikan dari permukaan air.

Ia3ngakui, kegiatan salvage atau pekerjaan bawah air dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia yaitu lokasi kejadian kecelakaan kapal dan/atau pembangunan peningkatan infrastruktur bawah air (kabel bawah laut, pipa bawah laut dan kabel saluran udara).

Untuk itu, menurut Capt Mugen, kecakapan penyelaman pada hakekatnya merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki untuk pengembangan kegiatan-kegiatan tersebut.”Saya meminta agar para peserta dapat mengikuti rangkaian kegiatan untuk menghasilkan satu tujuan dari kegiatan peningkatan keterampilan penyelam baik bagi diri sendiri maupun untuk institusi,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air Dit. KPLP, Een Nuraini Saidah mengungkapkan peserta pelatihan sebanyak 30 orang yang berasal dari Unit Pelaksana Teknis Ditjen Hubla.

“Materi pelajaran peningkatan keterampilan KPLP bidang salvage dan PBA terdiri dari teori di ruang kelas selama empat hari, evaluasi satu hari, praktek kolam tiga hari dan praktek di laut selama tiga hari yang akan direncanakan di Pulau Pramuka,” ungkap Een.

Adapun beberapa materi yang diberikan kepada peserta yaitu teknis penyelaman dasar; pengetahuan penyelaman dasar; pengetahuan penyelaman yang aman; pengetahuan teknis peralatan selam; pengetahuan teknis peralatan salvage dan pekerjaan bawah air; dan pengetahuan teknis pemeliharaan peralatan selam.

Sebagai informasi, kegiatan pelatihan ini menghadirkan pembicara/narasumber Bapak Buyung Lalana sebagai Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Antar Lembaga, Ketua DPD Asosiasi Penyelam Salvage dan Pekerjaan Bawah Air Indonesia (APSPBAI), Ketua Umum Perkumpulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Air (PK3DAI) serta Tim Instruktur Penyelam. (Rabiatun)

Related posts