Kompetisi, Tantangan Instruktur Ciptakan Inovasi yang Makin Variatif

Menaker menyerahkan piala kepada pemenang Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional.

PADANG-MARITIM: Salah satu program rutin Kementerian Ketenagakerjaan untuk menempa skill para instruktur adalah Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN). Melalui kompetisi, instruktur akan tertantang untuk terus meng-upgrade dan mengembangkan kompetensinya, tidak hanya dalam hard skill atau kemampuan teknis, tetapi juga dalam soft skill yang dimiliki.

“Dengan adanya kompetisi, instruktur akan tertantang untuk menciptakan inovasi yang semakin variatif dan sesuai perkembangan zaman. Sehingga luaran atau lulusan dari pelatihan kompetensi memiliki kualitas yang mumpuni dan siap berkontribusi di pasar kerja, ” ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat menutup KKIN ke-VIII di kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (6/10/2022).

Read More

Menaker mengingatkan, instruktur merupakan ‘garda terdepan’ dalam penyelenggaraan pelatihan kompetensi. Instruktur juga merupakan modalitas untuk menciptakan dan menumbuhkan calon tenaga kerja peserta pelatihan yang kompetensinya sesuai dengan kebutuhan pasar kerja terkini.

“Tujuan akhir KKIN ini agar Instruktur bisa terus berkembang dan maju dalam memberikan ilmu dan pelayanannya kepada peserta pelatihan kompetensi,” ujarnya.

Ida Fauziyah mengungkapkan, instruktur pemerintah atau jabatan fungsional instruktur sejak ditetapkannya Peraturan Menpan-RB Nomor 82 Tahun 2020 telah mendorong transformasi instruktur menjadi jabatan profesional. Artinya, instruktur tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Instruktur dalam menjalankan tugas pokok, fungsi dan tangung jawab sesuai kewenangannya harus dilaksanakan secara profesional.

Ia menegaskan, ciri-ciri instruktur profesional yakni memiliki kaidah yang tinggi, memiliki jiwa loyalitas kepada masyarakat, memiliki keahlian dan keterampilan tinggi, memiliki kewajiban karier dan kepribadian tinggi, serta memiliki keahlian yang baik dalam perancangan program kerja sebagai komponen organisasi dari kariernya.

“Selain itu, sebagai seorang professional, instruktur juga harus memiliki nilai-nilai dasar. Seperti kejujuran, integritas, loyalitas, akuntabilitas, objektivitas, transparansi, ketaatan pada hukum dan mampu untuk menjaga informasi yang bersifat rahasia,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Menaker Ida memberikan selamat kepada para instruktur yang menjadi pemenang pada KKIN ke-VIII tahun 2022. Kepada Instruktur yang belum menang, diminta tidak sedih dan kecewa, serta menjadikan momen ini menjadi motivasi untuk terus mengembangkan diri di masa depan.

“Semoga dengan adanya kompetisi rutin ini, ke depannya akan terus lahir dan muncul Instruktur-instruktur yang tangguh dan mampu bersinergi menciptakan SDM Indonesia Kompeten,” sambung Ida Fauziyah.

Sementara itu, Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemnaker Budi Hartawan mengatakan, selain kompetisi keterampilan, di tahun-tahun mendatang pihaknya akan merencanakan kompetisi inovasi-inovasi instruktur.

“Kompetisi ini memotivasi instruktur untuk terus semangat, berkarya dan menemukan inovasi-inovasi baru guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjawab tantangan digitalisasi revolusi industri 4.0,” kata Budi Hartawan. (Purwanto).

 

 

Related posts