KEDIRI-MARITIM: Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meresmikan 785 Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Tahun 2021 di Pesantren Induk Lirboyo Kediri, Jawa Timur, secara virtual pada Minggu (23/10/2022). Dengan peresmian tersebut, jumlah BLK Komunitas yang telah dibangun dari tahun 2017 sampai 2021 sebanyak 2.912 lembaga.
Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutannya meminta seluruh BLK Komunitas di Indonesia agar berfungsi efektif. Sehingga kompetensi, produktivitas, kemandirian, dan daya saing pekerja Indonesia semakin tinggi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan industri.
“Bantu para siswa pelatihan di BLK ini untuk memahami dan memiliki keahlian apa saja yang dibutuhkan dunia kerja saat ini dan di masa depan,” pintanya.
Menurut Wapres, salah satu keahlian yang dibutuhkan saat ini adalah kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi karena perubahan terjadi sangat cepat dan terus-menerus.
Terlebih, di abad teknologi ini kesuksesan bukan lagi tentang apa yang sudah dikuasai, melainkan bagaimana SDM Indonesia terus bisa memperbaharui pengetahuan dan keahliannya untuk merespons aneka tantangan baru.
“Saya kira selain penguasaan teknologi informasi, bahasa inggris, kewirausahaan, ajarkan juga soft skill, seperti kepemimpinan, adaptasi, komunikasi, dan pemecahan masalah. Ke semuanya itu saya harapkan akan menjadi modal yang sangat berharga bagi SDM Indonesia untuk memenangkan masa depan,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengemukakan bahwa tahun ini Indonesia memegang Presidensi G20. Dalam Presidensi G20, salah satu isu prioritas yang diusung dalam pertemuan kelompok kerja bidang ketenagakerjaan G20 (Employment Working Group/EWG) adalah kebijakan tentang pelatihan vokasi berbasis komunitas yang dilaksanakan melalui BLK Komunitas.
“Jadi, isu BLK Komunitas menjadi isu prioritas G20 dan pelaksanaan BLK Komunitas menjadi best practice dalam peningkatan kompetensi berbasis komunitas,” kata Menaker.
Menaker juga mengatakan, pada pertemuan G20 EWG dan pertemuan Menteri Perburuhan/Ketenagakerjaan G20 (Labour and Employment Ministers’ Meeting/LEMM) yang telah diadakan beberapa waktu lalu, forum itu juga menyepakati bahwa BLK Komunitas sebagai salah satu lampiran pada dokumen rekomendasi kebijakan G20 untuk pertumbuhan berkelanjutan dan produktivitas, guna mengembangkan kapasitas masyarakat melalui penguatan pelatihan vokasi berbasis masyarakat.
“Pertanyaannya mengapa BLK komunitas? Karena BLK Komunitas ini adalah satu terobosan dari Bapak Presiden Jokowi sebagai pendekatan yang bersifat bottom up dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di tingkat lokal dan memfasilitasi perkembangan ekonomi berbasis komunitas lokal,” ucapnya.
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar pada kesempatan itu mengatakan, BLK Komunitas menjadi ujung tombak dalam menciptakan SDM yang berkualitas. BLK Komunitas juga memiliki posisi strategis karena menjadi jembatan antara kebutuhan pasar tenaga kerja dan supply dari yang disediakan oleh masyarakat.
“Oleh karena itu, BLK Komunitas memiliki peluang besar untuk mengisi kekosongan pasar, bahkan bisa mengisi beberapa kebutuhan pasar kerja global. Pasar terbuka luas, BLK Komunitas bisa menjadi sumber kemajuan bangsa,” jelasnya.
Selain peresmian BLK Komunitas 2021, dalam acara tersebut Kemnaker juga mengadakan program Santri Fest yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi santri dalam rangka menyambut tantangan pekerjaan masa depan. (Purwanto).