Perbesar Nilai Jaminan, AASI Jembatani Asuransi Syariah Berpartner Dengan Raksasa Retakaful Internasional.

Kerjasama AASI dengan IIAL London

JAKARTA — MARITIM : Memperbesar porsi jaminan, Asuransi Syariah Indonesia harus mencari partner sesama syariah, baik domestik maupun asing. Untuk memperkuat aset dan meningkatkan kemampuan penjaminan, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) menggandeng Islamic Insurance Association of London (IIAL) untuk menjadi jembatan industri asuransi syariah di Tanah Air dengan raksasa retakaful internasional.

“AASI akan berperan menjadi jembatan peningkatan kapasitas ekosistem anggota,”kata Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman, dalam bincang-bincang dengan tabloidmaritim.com disela-selaacara International Conference on (Re) Takaful 2022, Selasa (1/11), seraya menambahkan perjanjian yang dilakukan bersama IIAL bukan dalam bentuk bisnis melainkan asosiasi.

Read More

Dikatakan, dengan kerjasama ini, AASI hanya menjadi pintu bagi industi asuransi syariah Indonesia, untuk mencari mitra internasional meningkatkan kapasitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Lebih rinci ia menjelaskan, kerjasama yang kami lakukan ini lebih ke pertukaran data. Kemudian juga saling tukar pengetahuan, karena apa yang ada di Indonesia bisa saja belum ada di London dan sebaliknya. “Kami akan menjembatani antara anggota industri syariah di Indonesia dan di London,”ujarnya.

Ditambahkan, mengingat,saat ini London sudah memiliki perusahaan asuransi yang memiliki layanan produk syariah. Kerjasama ini juga akan membantu IIAL bekerjasama dengan perusahaan Indonesia, masuk menyerap pasar syariah di Indonesia. Pasalnya pasar syariah di London saat ini dinilai sangat minim.

“Dengan adanya perjanjian kerjasama ini, bisa adanya penambahan kapasitas,”tutur Erwin berharap

Erwin yang berpengalaman bekerja di perusahaan reasuransi internasional di negara tetangga hingga Timur Tengah itu mengatakan, dengan kerja sama ini juga terbuka peluang perusahaan reasuransi di dalam negeri berperan lebih banyak dalam proyek besar. Dia kemudian mencontohkan apabila terjadi risiko dengan nilai Rp1 triliun, perusahaan asuransi Tanah Air dapat menyerap dengan produk syariah

Kerjasama ini juga diharapkan akan meningkatkan jaminan asuransi syariah di Indonesia tinggi. Hal ini sesuai dengan fatwa 148 yang baru keluar dengan POJK 39 mengenai retensi sendiri. “Jadi sebenarnya ini jembatan kami untuk buka jalan, kalau di Indonesia mentok ya kita buka jalan ke luar negeri. Kerjasama ini juga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan jangan sampai terjadi capital outflow,” katanya.

Berbicara kendala dikatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini turut berdampak pada sektor pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Oleh karena itu, industri asuransi syariah sebagai salah satu dari industri keuangan syariah sampai saat ini berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sebagai bentuk kontribusi terhadap pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah di Indonesia.(Rabiatun)

Related posts