YOGYAKARTA-MARITIM: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah secara resmi membuka Business Matching Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Lanjutan Batch 2 Tahun 2022, Selasa (22/11/2022) di Yogyakarta. Pertemuan bisnis TKM lanjutan dengan mitra usaha ini diselenggarakan pada 21-24 November 2022.
Dalam sambutannya Menaker menilai, kegiatan business matching ini salah satu langkah penting untuk memberikan kesempatan kepada peserta TKM lanjutan dalam menawarkan inovasi produk, maupun jasanya serta dapat berinteraksi secara langsung dengan mitra usaha, yaitu investor, pembeli, dan akselerator.
“Business matching ini mempertemukan TKM lanjutan dengan pasar, mempertemukan teman-teman TKM dengan lembaga keuangan, sehingga persoalan skill bisa kita atasi, persoalan pasar bisa kita atasi, persoalan permodalan bisa kita atasi,” ucapnya.
Mengingat pentingnya business matching, Menaker pun berharap kegiatan seperti ini kembali dapat terselenggara pada tahun depan. Sehingga dapat lebih banyak lagi mempertemukan TKM lanjutan dengan mitra usaha.
“Kita ingin pastikan tahun 2023 kita akan terus lakukan business matching seperti ini,” ucapnya.
Namun demikian, lanjutnya, dalam menjalankan program ini, Kemnaker tidak bisa melakukannya sendirian. Dibutuhkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dan kolaborasi dengan para stakeholder.
“Kami membutuhkan sinergitas, membutuhkan kolaborasi dengan stakeholders yang lain. Tidak apa hari ini yang datang 11 mitra usaha. Mudah-mudahan dari 11 ini ketemu dengan TKM lanjutan pada hari ini. Dari 11 mudah-mudahan berkembang menjadi puluhan, dan mungkin juga ratusan untuk mengcover semua TKM lanjutan yang sedang dibimbing dan dibina oleh Kementerian Ketenagakerjaan,” terangnya.
Sebagai informasi, business matching TKM lanjutan ini diikuti 280 peserta, terdiri atas 200 TKM lanjutan yang terbagi dalam 5 kluster usaha.
Lima klaster usaha tersebut, yaitu industri kreatif sebanyak 77 TKM lanjutan, industri boga sebanyak 68 TKM lanjutan, pertanian dan peternakan sebanyak 27 TKM lanjutan, perikanan dan kelautan sebanyak 15 TKM lanjutan, perdagangan barang dan jasa sebanyak 13 TKM lanjutan, serta 80 pendamping TKM lanjutan yang tersebar di 21 provinsi di Indonesia. Selain itu hadir juga 11 mitra usaha TKM lanjutan. (Purwanto).