Wamenaker :  Mahasiswa Tak Perlu Takut Hadapi Era Digitalisasi

Wakil Menaker Afriansyah  Noor.

BANGKA-MARITIM:  Wakil Menteri Ketenagakerjaan  Afriansyah  Noor menyarankan  agar mahasiswa  tak perlu takut  menghadapi  era digitalisasi,   karena kebutuhan  di pasar kerja pada era digital lebih membutuhkan   softskill.

Untuk menghadapi  digitalisasi,   mahasiswa hendaknya  perlu membekali  diri dengan pemikiran  analitis  dan inovatif, pembelajaran  aktif  dan strategi pembelajaran,  pemecahan  masalah  yang kompleks/problem    solving,  maupun pemikiran  dan analisis  yang kritis.

Read More

Hal tersebut  disampaikan   Afriansyah  saat menjadi  pembicara   seminar  nasional bertajuk  ‘Menaker  perubahan  dunia kerja di era digital  merupakan  sebuah tantangan atau  peluang?’ di Universitas  Bangka Belitung  (UBB), Kabupaten  Bangka, Bangka    Belitung,  Minggu  (4/12/2022).

“Dengan kemajuan  era digitalisasi   yang luar biasa, para alumni  harus dapat mengimbangi   kemampuan  dan skillnya. Termasuk  juga  kampus  UBB harus membuka  program  diploma  (prodi) yang bersinggungan   dengan  perusahaan  atau digitalisasi   di Bangka Belitung,” ujarnya.

Afriansyah Noor berharap di era digitalisasi yang penuh tantangan  ini alumni      UBB juga dapat  mengimbangi   dan memberikan             pemahaman  kepada mahasiswa  di UBB untuk meningkatkan skill dan kemampuannya   dalam pemahamannya terhadap  digitalisasi.

Kepada Pemprov, Afriansyah  pun menyarankan  agar dapat  bekerja sama dengan  Kemnaker yang memiliki  Balai Latihan  Kerja (BLK) Komunitas  maupun BLK UPTP di Belitung.

“Di situ kami dapat  bekerja sama dengan Pemprov/Pemkab/Pemkot     untuk melanjutkan   program-program ketenagakerjaan   dalam  upaya meningkatkan   skill masyarakat  di Babel. Termasuk  soal pertambangan   dan perusahaan-perusahaan   yang beroperasi di provinsi  Babel,” katanya.

Menurut  Afriansyah  Noor, meski  mudah mencari  timah  di Bangka, namun saat ini bukan lagi zamannya  bermalas-malasan. Seluruh pemuda  di Babel harus sekolah, kuliah dan meningkatkan   skill dan kemampuan  sesuai  perkembangan zaman.

“Kemnaker telah menggalang  program untuk    anak-anak  putus sekolah, agar anak anak tersebut  nantinya  memiliki  skill,” ujarnya. (Purwanto ).

 

 

 

 

 

 

 

 

Related posts