KUNJUNGAN WISMAN KE JATIM SEMPAT MENURUN

Surabaya – Maritim

KENDATI mengklaim memiliki banyak obye wisata unggulan, tetapi iklim pariwisata di Jawa Timur masih belum dapat disebut stabil. Oleh sebab itu, ketika jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jawa Timur kembali turun pada Juni 2017 setelah sempat mencapai puncaknya pada April lalu, tak banyak yang kaget. Pada Juni2017, jumlah wisatawan yang masuk ke Jatim melalui bandar udara Juanda hanya mencapai 16.382 orang.

Read More

Wisman yang masuk ke Jatim sempat mencapai 20.102 kunjungan pada April 2017. Jumlah wisman pada Juni yang sebesar 16.382 orang tersebut juga merupakan yang terendah jika dibanding capaian bulan Januari—Mei 2017.

Teguh Pramono, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mengungkapkan penurunan kunjungan wisatawan lebih bersifat musiman, apalagi pada bulan itu terdapat momen puasa dan Lebaran yang mempengaruhi jumlah wisatawan yang datang dari negara tertentu. Ungkap Teguh pada jumpa media Selasa(1/8/207): “Walaupun jumlah kunjungan wisman pada Juni turun dari bulan Mei, kalau dibanding dengan Juni tahun lalu, volumenya tetap lebih tinggi sebesar 11%. Wisman yang paling banyak kunjungannya pada Juni berasal dari Malaysia,”.

Dikatakan pihaknya belum dapat memprediksi penyebab penurunan kunjungan wisman pada Juni lalu. Dia menegaskan BPS pun hanya mencatat kunjungan wisman yang mendarat di Bandara Juanda, Surabaya, bukan wisman yang berkunjung melalui jalur darat atau laut dari kota lain. Secara rinci, jumlah kunjungan wisman ke Jatim pada Juni 2017 melalui Bandara Juanda turun 14,35% dibanding bulan Mei yaitu 19.127 wisman. Secara kumulatif, jumlah wisman selama Januari—Juni 2017 mencapai 101.800 kunjungan. Jumlah itu lebih tinggi sebesar 6,21% dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai jumlah sebesar 95.850 kunjungan.

Data BPS mencatat pada Juni 2017 wisatawan terbesar berasal dari Malaysia yaitu sebesar 3.369 kunjungan atau naik 9,81% dibanding bulan sebelumnya. Kunjungan terbesar kedua berasal dari Singapura sebesar 1.851 wisman, dan asal China sebanyak 852 kunjungan.

“Warga Malaysia menggemari produk apparel seperti busana-busana Muslim yang ada di Indonesia. mereka biasanya belanja di Surabaya dan Bandung. Jumlahnya meningkat selama bulan puasa,” terang Teguh.

Data yang sama menunjukkan jumlah wisman Thailand yang masuk ke Surabaya turun drastis sebesar 66,59% menjadi hanya 299 kunjungan dibanding bulan Mei sebanyak 895 kunjungan. Jumlah wisman yang mengalami penurunan terbesar kedua adalah China yang anjlok hingga 45,63%.

Sementara itu, M. Soleh, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Timur menuturkan penurunan jumlah kunjungan wisman memang wajar terjadi mengingat adanya momen puasa dan Lebaran pada Juni lalu. Jelasnya: “Wisman yang berkunjung ke Indonesia, termasuk Jatim, banyak yang berasal dari Singapura atau Timur Tengah yang tak melakukan perjalanan wisata pada saat Ramadhan” jelas Soleh.***ERICK A.M.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *