JAKARTA–MARITIM : Hasil studi riset terhadap industri fintech di Indonesia, oleh YouGov, perusahaan riset pasar dan analisis data terkemuka yang bermarkas di London dan beroperasi di berbagai wilayah Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah, dan Asia-Pasifik, mengungkapkan, bahwa meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi pasca pandemi, pangsa pasar Pear to Pear (P2P) Lending, tumbuh sebesar 28 persen dalam waktu hanya kurang dari 6 bulan,.
Studi ini mempertegas kedudukan fintech, khususnya Pear to Pear (P2P) Lending, masih sangat menarik sebagai instrumen investasi bagi masyarakat.
Berdasarkan hasil riset tersebut, Harza Sandityo, Direktur Utama ALAMI P2P Lending Syariah, dalam edaran pers yang diterima tabloidmaritim.com, Selasa (27/6/2023) mengatakan, investasi melalui P2P Lending Syariah juga menunjukkan pertumbuhan positif. Dengan memberikan kontribusi sebesar 33 persen terhadap pertumbuhan pangsa pasar P2P Lending secara keseluruhan di Indonesia.
Dikatakan, ALAMI Sharia, sebagai platform P2P Lending Syariah terbesar, berhasil memperoleh posisi yang kuat dalam persaingan yang ketat. Dalam waktu enam bulan, kesadaran merek ALAMI meningkat sebesar 11 persen dan jumlah pengguna melonjak dua kali lipat, mengungguli kompetitornya.
Berdasarkan penelitian terbaru dari YouGov, lanjutnya, pangsa pasar P2P Lending telah tumbuh sebesar 28 persen dalam waktu hanya enam bulan.
ALAMI, sebagai platform P2P Lending Syariah terkemuka di Indonesia, mencatat pertumbuhan yang lebih pesat dibandingkan pesaingnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh peningkatan eksposur masyarakat terhadap ALAMI sebesar 11 persen dengan peningkatan jumlah transaksi dua kali lipat dalam waktu enam bulan. Ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Pengguna menganggap ALAMI Sharia, kata Harza, memenuhi tiga faktor penting dalam pemilihan instrumen investasi, yaitu izin dan pengawasan ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), transparansi dalam menyampaikan informasi kepada pengguna. Serta kinerja operasional yang kuat, meskipun dihadapkan pada tantangan ekonomi makro.
“Dukungan kuat terhadap prinsip syariah dalam setiap aspek bisnisnya juga mendorong peningkatan kinerja ALAMI,”jelas Harza.
Harza Sandityo, mengungkapkan, hingga Mei 2023, ALAMI telah menyalurkan pembiayaan produktif sebesar lebih dari Rp5 triliun kepada lebih dari 12.000 proyek pembiayaan.
Tentu saja lanjut Harza, pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan dan kepercayaan para pendana dan investor ALAMI yang saat ini berjumlah lebih dari 140 ribu pengguna.
Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan Word of Mouth (WOM) menjadi tiga saluran utama yang efektif dalam memasarkan produk dan layanan P2P Lending. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, ALAMI Sharia secara konsisten memberikan edukasi dan literasi tentang P2P Lending Syariah pada berbagai kesempatan, baik secara mandiri maupun melalui kolaborasi dengan pihak lain, termasuk OJK dan dunia akademis, kepada pengguna. (Rabiatun)