TATKALA meluncurkan program kredit ultra mikro (KUM) sektor perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap, Jawa Tengah, Senin (14/8/2017) Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan menjelaskan peluncuran program yang merupakan sinergi bersama Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Sosial, serta Kementerian Koperasi dan UKM, yang juga dilaksanakan di enam lokasi lainnya, antara lain Bogor, Cawang, dan Bojonegoro.
Menurut Susi, program tersebut menyasar kalangan pengusaha kecil yang tidak terjangkau lembaga keuangan dan perbankan, karena tak memiliki aset untuk syarat agunan pinjaman di hampir semua sektor, seperti pertanian, perikanan, dan perdagangan. Khusus program kredit ultra mikro sektor perikanan dikelola oleh Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Saat memberi sambutan, Syarif Syahrial Direktur LPMUKP katakan untuk pertama kali dalam sejarah KKP, Kementerian ini memiliki Badan Layanan Umum (BLU) khusus untuk bantuan permodalan bagi nelayan kecil. Kata Syarif: “Sudah sejak 2007 diusahakan, tetapi baru tahun 2017 ini bisa beroperasi” katanya.
Lebih jauh dikatakan dalam pengelolaan dana bergulir tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Koperasi Unit Desa ‘Mino Saroyo’, Cilacap, yang telah berdiri sejak tahun 1942. Selain itu, Koperasi Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta, Pusat Penyuluh Mandiri Perikanan, Bogor, dan Koperasi Nelayan, Bantul.
Sementara itu, saat memberi pengarahan Susi Pujiastuti Men KP katakan program kredit ultra mikro tersebut ditujukan untuk membantu nelayan-nelayan kecil. Ia mengharap penyaluran kredit yang dilaksanakan BLU LPMUKP dapat berjalan dengan baik. Kata Susi: “‘Sampeyan ndaftar langsung. Kalau ada pengusaha besar dapat BLU tentunya hal itu tidak boleh. Sampeyan harus tegur KUD Mino Saroyo ya. Berani enggak negur ?”.
Susi katakan kredit dana bergulir merupakan inklusi keuangan yang digulirkan oleh pemerintahan Joko Widodo untuk membantu pelaku usaha mikro, nelayan dan petani yang selama ini tak bisa mengakses dana perbankan. Besaran dana bergulir untuk setiap koperasi unuk disalurkan sebagai kredit bagi nelayan dan pelaku usaha mikro, berbeda-beda. Menteri mencontohkan KUD Mino Saroyo mengelola dana bergulir sebesar Rp5 miliar. ***MRT2701.