JAKARTA, MARITIM : Musyawarah Nasional ke VII Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) pada hari Senin (11/12), di Jakarta menetapkan Akbar Djohan, yang sebelumnya Sekjen organisasi itu terpilih menjadi Ketua Umum ALFI masa bhakti 2023-2028 secara aklamasi.
Munas VII ALFI/ILFA dibuka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Investasi dan Kepala BPKM Bahlil Lahadalia. Munas tersebut mengambil tema “Mengoptimalkan Peran ALFI/ILFA Guna Meningkatkan Kinerja Logistik dan Investasi Menuju Indonesia Emas 2045”. Serta dengan subtema “Mewujudkan ‘ALFI/ILFA Incoporated” Untuk Kemajuan Bisnis Perusahaan Anggota”.
Dalam sambutannya, Menhub mengingatkan soal pentingnya kolaborasi antar pelaku usaha dan stakeholders dibidang logistik.
“Apa yang kita hadapi sekarang ini bagaimana memerankan ALFI selaku wadah pengusaha logistik sebagai lembaga yang lebih berwibawa. Disisi lain, kita semua masih ingat bahwa indeks logistik kita masih belum baik dan lebih rendah dari negara-negara tetangga,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi.
Sementara itu, Menteri Investasi dan Kepala BPKM Bahlil Lahadalia, memaparkan tentang capaian investasi dalam lima tahun tetakhir.
Yukki Nugrahawan Hanafi,( dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum ALFI – sebelum demisioner) pada sambutannya mengatakan, dalam rangka mencapai Visi Indonesia Emas 2045 perlu didorong investasi dan ekspor sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
“ALFI dan anggotanya memiliki peran yang strategis untuk mendukung cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujar Yukki.
Yukki juga menyinggung soal kinerja logistik Indonesia pada tahun 2023 mengalami penurunan berdasarkan LPI 2023 dengan skor 3 dan posisi ke 61, sehingga perlu ditingkatkan kinerjanya.
Dihadapan dua Menteri itu, Yukki juga menyampaikan bahwa banyak kesempatan yang baik bagi pelaku usaha logistik nasional dalam lima tahun terakhir, bahkan Indonesia juga telah membuat sejarah baru, dimana Indonesia telah menantangani kerjasama rantai pasok global.
“Ini adalah kesempatan bagi pelaku logistik dan rantai pasok nasional untuk memanfaatkan peluang tersebut. Namun untuk dapat memanfaatkan peluang rantai pasok global tidaklah mudah. Apalagi sistem logistik dan rantai pasok kini sudah berbasis digital,” ucapnya.*Hbb