Maritim, Jakarta
Pekerja yang tergabung dalam wadah Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT) menyatakan berkomitmen penuh untuk menjaga produktivitas demi kepentingan pelanggan dan perekonomian nasional.
Sikap dan Pernyataan itu tertuang dalam siaran pers SP JICT yang diterima Maritim Minggu (3/9/2017).
Pernyataan tersebut juga disampaikan kepada pengguna jasa melalui surat tertanggal 31 Agustus 2017 yang ditandatangani Ketua SP JICT Nova Sofyan Hakim dan Sekjen M Firmansyah Sukardiman. Sebagai bukti komitmen itu antara lain, Dermaga Barat yang dioperasikan pekerja JICT produktivitasnya rata rata 26-28 gerakan perjam (MPH).
“Kami sangat menyesalkan masih ada pihak tertentu yang menghembuskan isu mogok susulan dan belum adanya kepastian pengembalian Dermaga Utara, peralatan dan lapangan penumpukan secara penuh kepada JICT. Kondisi ini membuat produktivitas Terminal menjadi tidak optimal.” Kata Noval dalam suratnya itu.
Diakui Nova, situasi internal masih belum kondusif karena masih berlangsung mutasi massal dan beberapa pekerja dicari kesalahannya untuk diganjar Surat Peringatan 3 serta kesalahan pidana.
Mengingat pelabuhan merupakan layanan publik yang berdampak pada masyarakat, demikian SP JICT dalam suratnya, langkah Direksi JICT yang diketahui komisaris dan pemegang saham membuat layanan terminal menjadi tidak handal.
Hal ini berakibat pada kekecewaan pelanggan internasional dan masyarakat karena menimbulkan inefisiensi biaya akibat kebijakan tanpa melalui kajian mendalam. “Namun, ditengah situasi demikian pekerja JICT akan berupaya maksimal untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasa,” ujar Nova. *Hbb.