PEMBANGUNAN jalan tol Mojokerto-Kertosono (Moker) yang di Jawa Timur sebagai bagian ruas jalan bebas hambatan Semarang- Solo-Surabaya melalui jalur tengah, pernah dikhawatirkan akan mengalami kegagalan dalam pengerjaannya. Kendala utamanya terletak pada pembebasan lahan yang alot, karena sebagian warga pemilik menilai lahan tersebut merupakan lahan produktif bernilai ekonomi tinggi, hingga para pemilik pasang harga tinggi. Namun, kendati harus lewat negosiasi berlarut-larut hingga proyek mangkrak (terbengkelai) lebih dari dua dekade, akhirnya ruas jalan tol Mojokerto-Jombang diresmikan Joko Widodo (Jokowi), Presiden, Minggu (10/8/2017) kemarin.
Di tengah peresmian yang dihadiri Soekarwo Gubernur Jawa Timur, Jokowi sempat berucap bahwa beberapa waktu lalu mendapat laporan dari Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait Tol Mojokerto-Jombang yang sudah selesai pembangunannya. Menanggapi hal tersebut, Presiden memutuskan agar lebih cepat bisa digunakan masyarakat, maka lebih baik peresmiannya dilakukan secepatnya pada hari Minggu kemarin.
Jokowi nyatakan: “Ruas tol ini seharusnya sudah mulai dibangun sejak 1996, tetapi terkendala sulitnya pengadaan lahan dan minimnya dukungan pemerintah. Namun Saat ini kita sudah mengetahui cara menyelesaikannya. Apabila infrastruktur tak dibangun secepat mungkin, pasti biaya lahan dan konstruksinya akan makin mahal, karena harga tanah naik terus, hingga investasi kian besar, dan kita akan sulit untuk bersaing”.
Jalan bebas hambatan yang diresmikan kemarin, tal panjang 24,9 kilometer terdiri dari seksi II ruas Jombang-Mojokerto Kota 19,9 kilometer dan seksi III ruas Mojokerto Barat-Mojokerto Utara 5 kilometer. Peresmian dilakukan dengan menekan tombol sirine oleh Jokowi Presiden bersama Basuki Hadimuljono Menteri PUPR, Soekarwo Gubernur Jatim, Pramono Anung Sekretaris Kabinet, dan Wiwiek D. Satoso Presiden Direktur Marga Harjaya Infrastruktur. Dengan diresmikannya kedua seksi tersebut, maka panjang Tol Moker yang beroperasi menjadi 39,6 kilometer dari total 40,5 kilometer dengan besaran investasi senilai Rp 5,5 triliun. Terdahulu pada tahun 2014, telah dioperasikan seksi I ruas Bandar-Jombang 14,7 kilometer. Sedang seksi IV Bandar-Batas Barat 0,9 kilometer merupakan penghubung dengan Tol Solo-Kertosono yang saat ini konstruksinya sudah mencapai 96%.
Kepada awak media, termasuk Maritim, Menteri PUPR menjelaskan, pembangunan Tol Moker yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), dilakukan melalui investasi swasta murni yakni PT Marga Harjaya Infrastruktur, bagian dari Astra Infra Group yang juga terlibat dalam pengusahaan jalan tol. Antara lain pada ruas Tangerang-Merak dan Cikopo-Palimanan. Usai peresmian, selanjutnya dilakukan ujicoba pemanfaatan tol mulai Rabu, 13 September 2017 sampai dengan keluarnya Keputusan Menteri PUPR mengenai penetapan tarif tol tersebut.
Lebih lanjut, Basuki katakan pengoperasian ruas tol ini merupakan realisasi target pembangunan jalan tol sepanjang 1.800 kilometer hingga akhir tahun 2019. Pengoperasian
Tol Moker (Mojokerto-Kertosono) dan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) sepanjang 36,27 kilometer yang saat ini dalam tahap penyelesaian akan mengurangi waktu tempuh distribusi barang dan jasa dari Surabaya ke Kertosono, lewat jalan non tol memerlukan waktu sekitar 2,5 jam. Kini dengan lewat jalan tol, untuk jarak tempuh itu akan dapat dipangkas menjadi kurang dari 1 jam saja. ***ERICK A.M.