BANDUNG-MARITIM: Menteri Ketenagakerjaan Yassierli melakukan kujungan kerja ke Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung, Jawa Barat, Senin (28/10). Dalam kunjungannya, Menaker menekankan pentingnya penguatan program pengembangan SDM melalui pelatihan vokasi.
Menurut Yassierli, kondisi ketenagakerjaan tengah menghadapi beberapa tantangan. Di antaranya kondisi ekonomi, angkatan kerja baru dari Gen-Z, serta jumlah pekerja informal yang masih tinggi.
Oleh karenanya, pelatihan vokasi yang diselenggarakan Kemnaker harus mampu menjawab beberapa hal. Pertama, efektivitas pelatihan vokasi. Pelatihan vokasi harus mampu menjawab kebutuhan dunia usaha dan industri serta menghapus masalah mismatch.
“Apa itu efektivitas? Apa yang kita tawarkan, apa yang kita berikan, itu harus sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
Kedua, scale up pelatihan vokasi. Hasil evaluasinya saat ini, kapasitas pelatihan vokasi masih sangat kecil di BPVP, berbanding terbalik dengan angkatan kerja baru yang terus bertambah.
“Jadi kuncinya adalah kolaborasi dengan berbagai pihak agar kapasitas pelatihan vokasi dapat ditingkatkan,” jelasnya.
Ketiga, akses pelatihan vokasi. Peningkatan akses tidak hanyak dilakukan dari sisi kelembagaan, namun juga dikembangkannya sistem pelatihan vokasi yang mampu diakses siapapun.
“Bagaimana kita bisa memberikan akses yang sama kepada semua orang, yakni dengan meningkatkan berbagai platform untuk up-skilling maupun re-skilling,” katanya. (Purwanto).