JAKARTA-MARITIM : Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin gencar memperkenalkan kemampuan industri dalam negeri di berbagai ajang tingkat internasional. Tujuannya antara lain memperluas akses pasar, membuka peluang kerja sama, dan menarik investasi.
Hasilnya, dari partisipasi Indonesia pada pameran Wire and Cable Show Vietnam 2024, yang berlangsung pada 20-22 November 2024, investor asal Vietnam menyatakan minatnya ingin berinvestasi di Indonesia. Yakni ingin membangun pabrik kabel di kawasan Industri Gresik, Jawa Timur, senilai Rp 255 miliar.
“Vietnam berminat menanamkan modalnya di Tanah Air, karena kita memiliki sumber bahan baku skrap tembaga yang cukup besar, sehingga dapat memenuhi kebutuhan bahan baku untuk memproduksi kabel,” kata Direktur Industri Logam, Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Rizky Aditya Wijaya, kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (2/12).
Menurutnya, Vietnam melihat penanaman modal di Indonesia cukup menguntungkan bagi industri dalam negerinya, terutama dari segi bahan baku yang melimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan industri otomotif, kabel dan infrastruktur di Vietnam.
“Perusahaan Vietnam tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia karena tersedianya skrap tembaga yang cukup melimpah,” katanya.
Sebenarnya, Vietnam sudah cukup lama melakukan survei dan memilih berbagai lokasi dan tempat untuk pabriknya kelak.
“Tapi akhir dari pencarian tersebut diputuskan di Kawasan Industri Wilayah Gresik, Jawa Timur, sebagai pabriknya dan sekaligus berdekatan lokasinya dengan pabrik smelter tembaga di Gresik,” ungkap Rizky.
Ditambahkan, untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi nasional 8% yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pihaknya akan menjaga pertumbuhan industri logam 10-15% agar dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi dimaksud.
“Kemudian di sisi lain, direktoratnya dalam lima tahun ke depan akan menggenjot investasi, menaikan utilisasi, meningkatkan ekspor dan meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN),” ungkap Rizky. (Muhammad Raya)