Mataram – Maritim
TERHITUNG mulai tahun 2018 yang akan datang, sejalan dengan penyelesaian kapal ternak yang kini dalam tahap konstruksi, Kementerian Perhubungan bakal menambah rute angkutan ternak. Salah satu daerah yang disasar kapal angkutan ternak adalah Bima, Nusa Tenggara Barat. Bay M. Hasani Plt. Dirjen Perhubungan Laut mengatakan saat ini angkutan ternak baru dilayani kapal KM Camara Nusantara yang berlayar dari Jakarta ke Kupang dua kali dalam sebulan. Tetapi, tahun depan Kemenhub akan mendapat lima kapal baru yang bisa digunakan untuk mengangkut ternak dari daerah lain.
“Kami akan tempatkan di Bima, karena di sana memang perlu angkutan ternak. Kapal ternak yang ada sekarang kami nilai tidak hewani hingga bobot bobot ternak yang diangkut juga malah turun sampai 17% karena hewannya stress. Sapi yang diangkut menggunakan kapal pelayaran rakyat tak perhatikan prinsip kesejahteraan hewan. Prinsip itu mencakup hewan harus terbebas dari rasa lapar dan haus. Selain itu hewan juga harus bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari sakit dan luka, bebas berperilaku liar alami serta bebas dari rasa takut dan stress” jelas Bay.
Saat ini, setiap bulan volume pengiriman sapi dari Pelabuhan Bima mencapai 1.500 ekor. Sapi yang diangkut kapal di Pelabuhan Bima berasal dari beberapa kabupaten di Pulau Sumbawa, antara lain Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Adapun tujuan pengiriman didominasi Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Memungkasi penjelasannya, Bay katakan pembangunan kapal khusus pengangkut ternak merupakan hasil penelitian dan Kajian Kebijakan Tata Niaga Komoditas Strategis dari Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam upaya memperbaiki tata niaga komoditas sapi.***ADIT/Dps/Maritim