Jakarta – Maritim
Kontraktor minyak dan gasbumi masih belum bergairah melakukan eksplorasi minyak maupun gas walaupun harga minyak dunia sudah naik dari sekitar US$ 45/barel menjadi U$S 58/barel.
Pengamat energi dan perminyakan Stevan mengatakan untuk eksplorasi migas biayannya sangat besar sementara harga minyak kenaikannya nasih sedikit, sehingga belum mendapatkan keuntungan.”Paling pas pasan saja “, katanya.
Diungkapkannya sejak harga minyak dunia mengalami penurunan drastis, banyak kontraktor minyak dan gas bumi yang menghentikan eksplorasi minyaknya karena kerugiannya sangat besar.
Sekarang harga minyak dunia kembali naik, diakuinya memang sejumlah kontraktor mulai eksplorasi lagi, tapi jumlahanya sangat sedikit terutama yang produksinya besar seperti Chevron Pacific Indonesia dan perusahaan migas lainnya.
Terkait produksi minyak Indonesia, dia katakan saat ini cenderung megalami penurunan.Tahun lalu, produksi minyak Indonesia di atas 700.000 barel/hari tapi sekarang ini turun menjadi berkisar 600.000 barel/hari.
Produksi minyak dan gasbumi ini sangat besar pengaruhnya terhadap APBN dalam hal menunjang penerimaan negara.Dengan turunnya produksi minyak maka pendapatan negara dari migas otomatis juga berkurang.** Thoyib Bacharudin