HUT PMS (3) : MERAIH NILAI TAMBAH EKONOMIS

MENGENANG awal pendirian perusahaan, Ali Sodikin bercerita panjang tentang para perintis yang telah bekerja all-out membangun dan mengembangkan PT PMS. Kenangnya: “Untuk merintis usaha ini, para senior antara lain pak Faris Assagaf, almarhum Pak Basori, kdunya adalah para Komisaris Perusahaan dan Direktur Utama Pak Chairoel Anwar sampai kurus kering. Yang termasuk perkecualian tentu pak Masduki yang kendati bekerja keras namun fisiknya tetap tampak berotot”.
Kepengurusan perusahaan periode pertama, dikelola Moch. Chairoel Anwar sebagai Direktur Utama dan Moch. Masduki sebagai Direktur, dengan Dewan Komisaris dijabat Faris Assagaf sebagai Komisaris Utama dan Basori sebagai Anggota Komisaris. Selanjutnya, sesuai RUPS 18 Maret 2014, Dekom mengalami perubahan susunan dengan Faris Assagaf tetap Komut, dan Y.Teguh Prayitno mnggantikan Basori, sedngkan jabatan Dirut tetap diduduki Chairoel Anwar. Kemudian, pada 20 November 2014, melalui RUPS Luar Biasa, kembali terjadi perubahan penguus perusahaan, yang pada 1 Desember 2014 mengangkat kembali Moch. Chairoel Anwar sebagai Direktur Utama, Direktur Operasi dijabat Wahyu Agung Prihartanto dan Direktur Teknik dijabat Harry Poerwanto. Dewan Komisaris juga mengalami perubahan dengan Rachmad Satria sebaai Komut dan Anggota Komisaris dijabat kembali oleh Y. Teguh Pratikno.
Untuk pengelolaan operasional sehari-hari, Direksi Perusahaan dibantu beberapa manajer dan kepala bidang serta wakil manajemen (representative) yaitu Laison Officer ( LO ) di daerah operasi perusahaan pada pelabuhan wajib pandu di wilayah Induk Perusahaan antara lain : Manajer Komersial, Manajer Operasi dan LO dibawah koordinasi Direktur Operasi & Komersial, untuk Manajer Teknik, Manajer SDM & Umum dan Kepala Bidang Logistik dibawah koordinasi Direktur Teknik Umum & Logistik sedang Manajer Keuangan dan Kepala Bidang SIHP dibawah koordinasi Direktur Utama.

Read More

Departemen Komersial, berfungsi utama sebagai korporat bisnis planning dan korporat strategic planning yang antara lain mempunyai tugas pokok penyusunan rencana jangka pendek dan jangka panjang Perusahaan (RJPP), penyusunan rencana pengembangan usaha dan pengembangan Perusahaan, penyusunan dan formulasi strategi penerapan pentarifan, pelaksanaan analisa dan evaluasi kinerja serta produktivitas pengelolaan usaha Perusahaan termasuk penyediaan hasil – hasil kajian dalam rangka pengembangan usaha dan Perusahaan.
Departemen Operasional, mempunyai fungsi utama melakukan perencanaan dan pengendalian di bidang operasi armada dan non armada,yang antara lain pengaturan dan pengendalian kegiatan pelayanan pemanduan, pengoperasian seluruh armada kapal termasuk penempatan Awak Kapal serta kegiatan-kegiatan operasional perusahaan lainnya. Antara lain : menyelenggarakan program kerja di bidang pencegahan dan penanggulangan bahaya, keselamatan dan kesehatan kerja serta mutu pelayanan pelaksanaan analisa dan evaluasi kinerja serta produktivitas pelayanan termasuk pembuatan laporan secara periodik realisasi kerja di bidang operasi di lingkungan perusahaan.
Departemen Teknik, berfungsi utama untuk menjamin tingkat kesiapan fasilitas dan kapal di lingkungan perusahaan dengan tugas pokok melakukan perencanaan dan melaksanakan program kerja dibidang pemeliharaan, perbaikan dan docking armada alat apung, pelaksanaan analisa dan evaluasi kinerja serta produktivitas kegiatan pemeliharaan, perbaikan dan docking alat apung termasuk pembuatan laporan secara periodic realisasi kerja dibidang teknik.
Departemen SDM & Umum, berfungsi utama lakukan perencanaan dan pengelolaan serta pengembangan SDM; dan pengurusan kegiatan umum perusahaan, dengan tugas pokok pengelolaan dan mengkoordinasikan kegiatan administrasi dibidang SDM & Umum, pelaksanaan evaluasi kebutuhan pegawai dan kesejahteraan serta pengembangan SDM, mengkoordinir pelaksanaan budaya Good Corporate Governance (GCG).
Departemen Keuangan, mempunyai fungsi utama melakukan pengelolaan dan pengendalian keuangan Perusahaan serta penyusunan laporan managemen secara terpadu yang antara lain bertugas pokok mengelola dan mengkoordinir kegiatan di bidang keuangan dan pengendalian hutang piutang serta likuiditas perusahaan, perencanaan pengelolaan asset dan program asuransi serta penghapusan asset, pelaksanaan analisa dan evaluasi kinerja di bidang umum dan keuangan serta penyusunan Laporan Manajemen.

Bidang Sistem Informasi, Hukum dan Publikasi: dengan fungsi utama mengelola teknologi informasi untuk memastikan ketersediaan informasi secara cepat, akurat, dan sesuai dengan ketentuan hukum serta melakukan publikasi guna mendukung proses bisnis perusahaan, antara lain bertugas pokok lakukan perencanaan, penyelenggaraan dan analisa dan evaluasi pemenuhan kebutuhan perangkat keras dan jaringan guna pengembangan sistem dalam mendukung proses bisnis perusahaan, memastikan kegiatan bisnis perusahaan terlindungi dari segi hukum, menjalin hubungan dengan media dan kelembagaan sebagai sarana publikasi serta menyelenggarakan program kepedulian lingkungan.
Bidang Logistik, dengan fungsi utama memastikan ketersediaan kebutuhan logistic perusahaan termasuk suku cadang dan peralatan kerja kapal serta BBM / Pelumas kapal. Yang antara lain mempunyai tugas pokok penyusunan program kerja perbekalan material, melaksanakan pengawasan penerimaan dan pemakaian barang persediaan, membuat laporan divisi perbekalan material.
Loison/ Officer (CRO), melakukan pengelolaan dan pengembangan kegiatan usaha di masing-masing wilayah kerja serta koordinasi dengan cabang serta instansi-instansi terkait guna memperlancar proses kegiatan usaha, serta mewakili perusahaan dalam melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di wilayah kerja masing-masing.

Di samping struktur organisasi di atas, PT PMS telah mengembangkan portofolio organisasi perusahaan dengan membentuk 2 (dua) entitas usaha sebagai anak perusahaan serta 1 (satu) unit pengelolaan perusahaan (Strategic Business Unit / SBU):

PT ALUR PLAYARAN BARAT SURABAYA (APBS): anak usaha PT PMS, joint venture dengan Van Oord Dredging and Maintenance Company / VODMC, kepemilikan saham PT PMS sebesar 60%, VODMC 20% dan PT Gerbang Samudera Utama (GSU) 20%. Perusahaan ini didirikan untuk menyelenggarakan kegiatan usaha pokok pengelolaan alur pelayaran, pengerukan dan reklamasi. Saat didirikan dimaksudkan untuk menyelenggarakan kegiatan pengelolaan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) sebagai kepanjangan dan/atau penerima penugasan dari PT Pelindo III (Persero) selaku pemegang konsesi. Fokus kegiatan PT APBS ini selaras dengan PT PMS selaku induknya, yaitu di bidang kemaritiman.
PT PELINDO ENERGI LOGISTIK (PE LOGISTIK): anak usaha PT PMS, joint venture dengan PT Jasa Sarana Kurnia Gas / JSKG) dengan kepemilikan saham PT PMS sebesar 90% dan PT JSKG sebesar 10%. Perusahaan ini didirikan untuk menyelenggarakan kegiatan usaha pokok di bidang perdagangan, distribusi, dan penyimpanan barang energi khususnya gas/BBM serta energi listrik. Saat didirikan dimaksud untuk menyelenggarakan kegiatan supply BBM bagi kepentingan PT PMS; distribusi energi listrik untuk kepentingan kapal yang bersandar di wilayah pelabuhan; serta program pelayanan supply energy gas untuk kepentingan PT PLN di Bali, menggunakan fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU). Fokus kegiatan PT PE Logistik juga selaras dengan PT PMS selaku induknya yaitu dibidang kemaritiman.
PT BERKAH MULTI CARGO LOGISTIK (BMC): anak usaha PT PMS, adalah perusahaan yang terbentuk pada tahun 2015 dan berpusat di Surabaya. Perusahaan ini bergerak di bidang penyedia jasa transportasi darat (trucking), forwarding, infrastrukur logistik (pergudangan, pusat distribusi, depo petikemas) dan penunjang kegiatan logistik (3rd party logistics, kawasan berikat, stuffing, stripping, packaging, custom clearance).

Unit Bisnis PT Pelindo Marine Service
International Marine Service Unit (IMS): Unit bisnis PT PMS ini pada tahap awal operasi dimaksud untuk menyelenggarakan kegiatan usaha pokok di bidang pemanduan dan pengawalan kapal yang melintasi perairan Selat Malaka dan Selat Singapura. Kedepannya akan dikembangkan untuk melakukan diversifikasi usahanya di wilayah yang sama.
Unit Diklat Maritim (UDM): Merupakan Unit Bisnis dari PT Pelindo Marine Service yang dibentuk secara khusus untuk menangani kegiatan usaha perusahaan dibidang Diklat. Unit Bisnis ini pada tahap awal operasi dimaksudkan mengingat adanya kebutuhan internal perusahaan untuk memenuhi sertifikasi pelaut serta Amandemen Manila

KEKUATAN SUMBER DAYA MANUSIA
PT PMS memperkerjakan sebanyak 406 orang terdiri dari SDM manajemen darat sebanyak 147 orang dan awak kapal sebanyak 242 orang. Berdasarkan statusnya dapat digambarkan bahwa SDM Perusahaan terdiri dari 122 orang dengan status pegawai Pelindo III yang diperbantukan, 98 orang pegawai organik PT PMS, 87 orang pegawai kontrak (PKWT), dan sebanyak 85 orang tenaga outsourcing.
Khusus pegawai yang bertugas sebagai awak kapal sekitar 70% disesuaikan dengan struktur pengawakan terhadap seluruh unit-unit kapal yang dioperasikan pada perusahaan sesuai ketentuan formasi pengawakan. Disamping jumlah kekuatan SDM tersebut diatas, saat ini perusahaan juga telah memiliki kekuatan SDM Pandu (perbantuan) sebanyak 247 orang, di antaranya 15 orang aktif di perusahaan untuk kegiatan pemanduan lepas pantai dan 150 SDM disiapkan untuk menjadi tenaga Pandu di IMS,SDM ini disiapkan khusus untuk penyelenggaraan kegiatan usaha pemanduan untuk saat ini dan pemenuhan tuntutan kegiatan kedepannya.

KEKUATAN ALAT PRODUKSI
D akhir penjelasannya, Dirut PT PMS menjelaskan bahwa fihaknya terus berupaya meningkatkan nilai tambah ekonomis bagi stakeholder dalam pelayanan perkapalan dan bidang usaha lainnya. Antara lain melakukan peningkatan kehandalan kapal tunda untuk pelayanan penyediaan armada di pelabuhan perairan wajib pandu PT. Pelindo III – SBPP, penambahan jumlah unit dan perubahan tipe kapal tunda / pandu, dan peningkatan fasilitas galangan kapal bagi kapal tunda / pandu yang melakukan perbaikan.***ERICK ARHADITA

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *