Genjot Daya Saing HIMKI Targetkan Devisa US$200 Juta di Pameran IMM Jerman

Sekjen HIMKI Abdul Sobur saat memberikan keterangan pers didampingi dua dari lima BUMN yang mendukung pameran IMM Cologne, Jerman
Sekjen HIMKI Abdul Sobur saat memberikan keterangan pers didampingi dua dari lima BUMN yang mendukung pameran IMM Cologne, Jerman

Jakarta, Maritim

Untuk lebih mendorong daya saing produk mebel dan kerajinan Indonesia di mancanegara, khususnya di daratan Eropa dan sekitarnya, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) akan mengikuti salah satu pameran bertaraf internasional di Jerman pada 15-21 Januari 2018.

Read More

“Pada pameran IMM 2018, yang diadakan oleh Koelnmesse Gmbh di Cologne, itu kami mematok target devisa yang diraih sebesar US$200 juta. Ini penting dilakukan untuk mencapai target ekspor mebel dan kerajinan kita sebesar US$5 miliar hingga 2019 mendatang,” kata Sekjen HIMKI, Abdul Sobur, kepada wartawan, di Jakarta, kemarin.

Sebab, nilai Sobur, promosi di pameran internasional itu sangat penting dan dibutuhkan, agar produk mebel dan kerajinan Indonesia semakin dikenal dan memiliki daya saing di benua Eropa dan benua-benua lainnya.

“Masa kita kalah daya saingnya dengan Vietnam, yang sekarang ekspornya sudah mencapai US$7,2 miliar, dibandingkan kita yang sampai tahun lalu baru mencapai 55% dari total yang ditargetkan. Ini artinya persoalan daya saing kita kan masih lemah,” ungkapnya.

Padahal, peluang ekspor mebel dan kerajinan Indonesia terbuka sangat lebar, di mana kebutuhan dunia cenderung meningkat. Misalnya pada 2014, nilai impor dunia terhadap produk furnitur tercatat US$134 miliar, yang kemudian pada 2016 menjadi US$148 miliar. Atau naik 10,4%.

Namun begitu, Sobur optimistis, target ekspor US$5 miliar akan tercapai. Walaupun dalam dua tahun tersisa harus mengejar kekurangan 45% lagi.

“Makanya kita harus gencar melakukan promosi agar memperoleh devisa yang ditargetkan. Di mana pameran IMM Cologne ini sangat penting bagi pelaku industri mebel dan kerajinan nasional dalam meningkatkan ekspor. Karena ini merupakan salah satu penghasil devisa bagi negara. Apalagi, Indonesia memiliki bahan baku bagi industri mebel dan kerajinan yang cukup melimpah,” urainya.

Ditambahkan, pada pameran IMM Cologne, yang merupakan pameran furniture terbesar di benua Eropa, pihaknya mendapatkan untuk kali pertama dukungan dari lima BUMN. Perusahan plat merah tersebut PT Telkom Indonesia, PT PLN, PT Bank Mandiri, PT BRI dan PT BNI.

Pada pameran yang dihadiri 200.000 pembeli dari 120 negara itu, tahun lalu HIMKI memamerkan berbagai produk furniture dan kerajinan berkualitas dari sepuluh perusahaan di Indonesia. Mereka berasal dari Jabodetabek, Cirebon, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. (M Raya Tuah)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *