MENCERMATI tingkat load factor (tingkat keterisian muatan) armada Pelni Logistics masih berada di kisaran level 70% PT Sarana Bandar Nasional/Pelni Logistics menargetkan pertumbuhan volume bongkat muat barang curah dan general cargo hingga tiga kali lipat sepanjang 2018
Suharyanto, Direktur Utama Pelni Logistics mengatakan prospek industri logistik tahun ini bakal tumbuh signifikan. Oleh karena itu, perusahaan yang dipimpinnya optimistis bahwa volume bongkat muat masih berpotensi meningkat. Secara khusus, Pelni Logistis menargetkan volume dari segmen non captive market, yakni curah kering batu bara dan general kargo diharapkan bisa mencapai 5,3 juta ton atau tiga kali liipat dari capaian tahun 2016 yang tercatat sebesar 1,8 juta ton.
“Pengembangan bisnis di sektor ini pun masih terbuka lebar dengan okupansi kapal logistik Pelni yang baru sekitar 70% saat ini” ujar Suharyanto nya dalam keterangan resmi, beberapa waktu lalu.
Untuk menggenjot peningkatan volume angkut, Pelni Logistik akan menambah 1.200 boks petikemas baru yang terdiri dari petikemas kering dan petikeas berpendingin (reefer container). Suharyanto menyebutkan, saat ini petikemas yang dimiliki oleh Pelni logistik mencapai 980 boks petikemas, sehingga total kontainer yang bisa digunakan untuk tahun ini mencapai 2.180 unit.
Saat ini, Pelni Logistics telah melayani jasa angutan barang dari pintu ke pintu (door to door) di samping segmen usaha lain seperti stevedoring dan cargodering. Perseroan juga telah merilis aplikasi pemesanan kargo kontainer dan kendaraan pengangkut yang dapat digunakan pengguna jasa secara terkini atau real time. Untuk tahap awal, aplikasi tersebut melayani pemesanan kargo dengan 12 pelabuhan tujuan. Selepas April 2018 nanti, layanan pemesanan kargo bakal dilayani 25 kapal dengan 96 pelabuhan tujuan. Jenis kargo yang dipesan terdiri dari petikemas kering (dry container) ukuran 20 kaki, kontainer berpendingin (reefer container), dan kendaraan roda empat serta roda dua.***ERICK A.M.