SETELAH tahun lalu sebanyak 4 pelabuhan diserahkelolakan kepada Badan Usaha Pelabuhan (BUP), untuk tahun 2018 ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali akan menyerahkan pengelolaan 16 pelabuhan kepada fihak ketiga, sebagai kelanjutan kerja sama serupa. Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan katakan tahun lalu pihaknya telah tandatangani kerja sama pemanfaatan (KSP) di empat pelabuhan, yakni Pelabuhan Sintete (Kalbar), Probolinggo (Jatim), Bima (NTB), dan Waingapu (NTT).
“Tahun ini ada 16 pelabuhan yang akan dikerjasamakan. Saat ini kami sedang dalam tahap perumusan bentuk kerjasama pemanfaatannya” ujar Menhub.
Dijelaskan pula, pengelolaan pelabuhan oleh pihak ketiga (BUMSwasta, BUMDaerah atau BUMNegara) diharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan, hingga negara akan bisa berhemat hingga Rp1 triliun, karena biaya investasi untuk pengembangan dan operasional ditanggung fihak ketiga yang menjadi pengelola. Sementara itu negara akan mendapatkan kontribusi pengelolaan pelabuhan. Seperti yang sudah dilaksanakan dengan PT Delta Artha Bahari Nusantara di Pelabuhan Probolinggo, negara dapat kontribusi 0,50% dari nilai aset milik negara dan setiap tahun meningkat 4,55%.
Terkait hal itu, Chandra Irawan Direktur Kepelabuhan Kemenhub katakan, bila area pelabuhan berada di kawasan atau dekat dengan pelabuhan eksisting yang dikelola BUP milik negara, maka fihaknya akan menunjuk BUP milik negara tersebut sebagai fihak yang berhak mendapatkan konsesi sebagai pengelola. Jelasnya: “Kalau di satu lokasi sudah ada pelabuhan yang dikelola Pelindo, kami akan tunjuk BUMN itu. Sedang kalau memang tidak ada Pelindo, baru swasta bisa menjadi pengelola”.
Mengacu data Kemenhub, Pelabuhan Sintete menjadi pelabuhan pertama yang pengelolaannya diserahkan ke pihak ketiga, yakni PT Pelabuhan Indonesia IV. Semula, area pelabuhan terbagi dua, satu dermaga dikelola UPT Pelabuhan Kemenhub dan dermaga lain dikelola Pelindo IV. Kini, seluruhan area pelabuhan dikelola Pelindo IV.
Menurut Doso Agung, Direktur Utama Pelindo IV, pengelolaan pelabuhan milik Kemenhub ke BUMN bakal berdampak positif terhadap pelayanan di pelabuhan. Dengan pengelolaan tunggal di pelabuhan, pelayanan terhadap pengguna jasa akan makin optimal.
Sebelumnya, Iwan Syarifudin Corporate Secretary Pelindo IV katakan perseroan membidik pengelolaan Pelabuhan-pelabuhan Baubau (Sulawesi Tenggara), Luwuk (Sulawesi Tengah), Nabire (Papua), Garongkong (Sulawesi Selatan), dan Anggrek (Gorontalo). Ujarnya: “Dalam peniaian kami, untuk jangka panjang pelabuhan-pelabuhan terebut uku prospektif. Utuk itu kami sudah mengkajinya” .***AYUDHIA/Sub/Maritim