MUSYAWARAH Wilayah III Asosiasi Perusahaan Bongk r Muat Indonesia (APBMI) JawaTimur yan dimulai pada Selasa (30/1/2018) jam 10.00 WIB di Hotel Garden Surabaya, berhasil memilih ketua baru. Ia adalah Capt. Haryono, menggantikan Capt. Priyanto yang telah menjabat selama dua masa bhakti. Kendati terdapat tiga kandidat dalam pemilihan terbuka yang terdiri dari Capt.Haryono, Capt.Marzuki dan Dicky Kandow, tetapi seluruh angggota asosiaiyang hadir,secara aklamasi memilih Capt.Haryono.
Muswil III APBMI Jatim diawali dengan laporan petanggungjawaban ketua lama, untukkemudian dibuka oleh Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim. Pada kesempatan itu, Wahid, doktor ilmu trnsportasi alumni ITS meminta agar APBMI Jatim
membantu pemerintah mensukseskan program tol laut sebagai sarana transportasi yang murah dan efektif bila dibandingkan dengan transportasi darat.
Kepada Maritim di Surabaya Kadishub Jatim jelaskan: ”Hingga saat ini, kontribusi trasportasilaut di Indonesia baru mencapai 9%, kereta api % dan darat 90%. Kondisi ini beda dengan yang terjadi di Norwegia yang peran transprtasinya mencapai 63% dan Jepang 51%. Pdahalpenggunaan transportasi darat, dapat disebut mahal, karena terbebani biaya untuk perbaikan jalan yang cpat rusak akibat beban yang ditimbulkan ole lalulintas trucking. Selain itu juga terjadi efek kemacetan utamanya pada peak dayyang berpuncak saat lebaran dan hari-hari libur”.
Menurut Kadishub, pemerintahan Jokowi JK, dengan kebijakannya tol lautnya adalah untuk mengembalikan kehandalan fungsi laut yang menyebabkan Indonesia dikenal sebagai Neara Maritim. dahulu dikenal sebagai transportasi yang handal, makanya dulu dikenal Indonesia sebagai negara maritim ” jelasnya.
Menjwab pertanyaan tentang dualisme kepengurusan APBMI Jatim, Kadishub Jatim berucap: “Hal seperti itu memang banyak terjadi sebagai dinamika organisasi. Tetapi padaakhirnya hanya organisasi yang aktif dan eksis itulah nantinya yang akan diikuti oleh anggotanya. Sedang organisasi yang tidak aktif, jangan heran kalau nanti dijauhi bahkan akan ditinggal oleh anggotanya”.
Secara terpisah Capt.Haryono selakuketua terpilih menjelaskan kepada Maritim: “Kami tidak akan terseret polemik atau ain politikpolitikan. Tugas APBMI adalah membantu percepatan rantai logistik lewat bongkar muat di pelabuhan. Karenanya kami akan tetap bekerja sesuai ketentuan dan undang-undang, didasari oleh AD/ART APBMI yang akan kami laksanakan secara teguh dan konstitusional”.***ERICK A.M.