JELANG peluncuran perdana layanan internasional direct call di Terminal Peti Kemas (TPK) Kariangau yang dijadwalkan pada 26 Maret mendatang, PT Kaltim Kariangau Terminal (kkt) terus berbenah. M Basir General Manager PT KKT, pekan lalu menjelaskan: “Setelah sekian lama persiapan yang kami lakukan, kami mantap untuk merealisasikan direct call ini sesuai jadwal. Sekarang persiapan sedang masuk tahap finalisasi”.
Operator pelabuhan Kawasan Industri Khusus (KIK) Balikpapan itu menggandeng SITC Container Lines Co.Ltd sebagai mitra pelayaran. Perusahaan berbendera Tiongkok itu memfasilitasi rute pelayaran internasional dari dan menuju Balikpapan dengan volume muatan mencapai 350 kontainer.Untuk ekspor perdana, KKT memastikan produk hasil olahan berupa kayu lapis dan cangkang sawit akan jadi komoditas lokal yang diekspor.
“Untuk tahap awal totalnya sebanyak 50 kontainer. Selain itu SITC juga sepakat tak menetapkan kouta minimum, melainkan akan melayani terjadwal setiap pekan” jelasnya.
Yang terbaru, pihak KKT telah memastikan kesiapan rute yang akan ditempuh kapal berbeda dari yang sebelumnya alias lebih singkat. Setelah muatan ekspor terpenuhi, kapal akan langsung mengambil rute berlayar langsung menuju Shanghai dengan perkiraan waktu pelayaran 14 hari. Rute ini diakui lebih menarik dibanding sebelumnya, yakni Balikpapan- Manila- Hongkong-Korsel-Shanghai dengan waktu tempuh 17 hari. Karena lebih singkat, KKT meyakini kualitas barang kian terjaga.
“Ke depan kami juga akan ekspor hasil laut. Kaltara memiliki potensi itu. Prediksi kami dengan rute langsung bisa hemat waktu sampai 50% dan biaya sampai 40%. Kamis lalu, importir cangkang kelapa sawit dari Vietnam lakukan kunjungan ke TPK Kariangau. Buyer asal Vietnam itu tertarik mengolah cangkang menjadi pakan ternak. Mereka meninjau dulu sejauh mana kesiapan di sini” kata GM KKT.
Di lain sisi komunikasi lanjutan dengan Pemprov Kaltim untuk jamin ketersediaan pasokan lokal telah berhasil dilakukan. Para eksportir diundang untuk menandatangani nota kesepahaman di Balikpapan. Umumnya pihak importir telah mematok barang yang diekspor adalah produk siap pakai. Untuk itu pemerintah harus mempercepat upaya hilirisasi produk unggulan Kaltim menjadi produk siap pakai. Manurut M.Basyir perlu ketegasan pemerintah daerah agar para pelaku usaha mendukung penuh upaya ekspor satu pintu. Terkait hal itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Balikpapan menyatakan siap mendukung pelaksanaan direct call. Yaser Arafat Ketua Kadin Balikpapan menyatakan: “Dengan terbukanya pasar ke luar negeri, akan meningkatkan daya saing dan nilai produk lokal. Kami akan memberikan pemahaman kepada para eksportir akan pentingnya hal ini”. ***MRT/2701