DALAM rangka membangun kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) menyatakan ketertarikannya untuk terlibat dalam proyek tersebut. Tadashi Maeda, CEO, Executive Managing Director JBIC katakan pihaknya tak hanya tertarik dalam hal pendanaan melainkan juga bagaimana membuat proyek kereta Jakarta-Surabaya lebih menarik bagi para investor, seperti dijelaskan di Kantor Kemenerian Koordiator Bidang kemaritiman pekan lalu.
Menurut JBIC, proyek kereta yang menghubungkan dua kota terbesar di Indonesia itu tak hanya sekedar proyek kereta dengan kecepatan tinggi. Tetapi, juga menjadi bentuk upaya pemerintah dalam mengembangkan kawasan tersebut, termasuk pengembangan perekonomiannya.
Tadashi menegaskan proyek kereta Jakarta-Surabaya cukup penting bagi Jepang, sebagai pengobat kekecewaan mereka yang masih cukup membekas mengingat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah diambil alih oleh China.
“Jakarta-Surabaya sangat penting karena kita sudah kalah di proyek pembangunan kereta Jakarta-Bandung oleh China. Padahal sejauh ini proyek itu belum mulai kan? Kamiakan yakinkan bahwa berbeda dengan negara lain, kami akan akan lebih tepat waktu” imbuh Tadashi-san.
Saat ini, JICA tengah melakukan pre-feasibity study untuk proyek kereta Jakarta-Surabaya. Groundbreaking proyek itu akan dimulai akhir 2018. Pemerintah memproyeksi nilai proyeknya mencapai kisaran Rp60 triliun-Rp100 triliun. Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan sempat menyatakan sejauh ini pembicaraan perihal pembiayaan untuk proyek tersebut berasal dari pinjaman Jepang.***MRT/2701