JURNALIS kepelabuhanan Erick Arhadita dari Maritim menyusun laporan
angkutan penyeberangan yang terbebani banyak masalah. Selengkapnya:
PERINGATAN ulang tahun ke-42, PT Dharma Lautan Utama (DLU) yang dilksanakan Jum’at (16/3/2018) ditandai gelar acara pemberian anugerah ke pengguna jasa angkutan laut penyeberangan dan mitra usahanya. Pada kesempatan itu, Erwin H. Poedjono Direktur Utama PT DLU, selain mengucapkan terimakasih kepada pemerintah juga memberi masukan guna menyempurnakan kebijakan tol laut dengan sektor angkutan laut penyeberangan.
“Dalam 3,5 tahun terakhir pemerintah fokuskan alokasi anggaran pembangunan infrastruktur termasuk sektor transportasi angkutan laut dan peyeberangan yang bertujuan memacu pertumbuhan ekonomi sekaligus tingkatkan hasil pembangunan hingga ke pelosok negeri. Kami sangat mendukung kebijakan ini” ujar Dirut DLU di depan undangan, termasuk jajaran Ditjen Hubdat serta tokoh-tokoh transportasi nasional maupun pejabat terkait, dan anggota Komisi VI DPR RI Bambang Harjo Soekartono.
Erwin juga paparkan, sebenarnya sejak berdirinya PT DLU tahun 1976, perusahaan pelayaran ini telah berfungsi mendukung perluasan jaringan dan trayek angkutan laut tanpa subsidi, sama dengan yang dilaksanakan oleh pemerintah melalui kebijakan tol laut. Namun sayang rute tol laut saat ini belum terintegrasi dengan jaringan rute pelayaran yang selama ini beroperasi dengan jaringan pelayaran perintis serta jaringan penyeberangan. Imbuhnya: ”Karena itu kami usulkan adanya kebijakan integrasi tol laut dengan jaringan rute yang ada saat ini, yang akan berdampak pada meningkatnya jumlah pelabuhan yang dilayani dengan tanpa menambah subsidi”.
Dirut DLU juga memberi masukan terkait kebijakan keselamatan dan keamanan pelayaran. Ungkap Erwin: “Saat ini masalah keselamatan dan keamanan menjadi isu sentral di dunia transportasi. Menurut penilaian kami, faktor keselamatan dan keamanan pelayaran dimulai dari pelabuhan asal, dan bukan di kapal. Tetapi saat ini operator pelabuhan belum secara efektif melakukan pemeriksaan truk beserta muatannya dalam upaya cegah-tangkal ancaman kebakaran/keselamatan kapal. Karenanya kami usulkan agar pihak pelabuhan lakukan pemeriksaan terhadap kendaraan dan muatannya, menggunakan X-Ray untuk mengidentiikasi barang berbahaya (B3), melakukan penimbangan berat kendaraan serta mamasang portal pembatas ketinggian kendaraan”.
Dalam penjelasan kepada awak media termasuk Maritim, Dirut DLU menyatakan komitmen perusahaan yang dipimpinnya guna menjamin kenyamanan pelayanan sudah tak bisa ditawar lagi. Ujarnya: “Ini merupakan amanah untuk selalu bertekat melayani bangsa.
Komitmen tersebut bukan sekadar slogan, tetapi telah dibuktikan sejak awal dirintis hingga kini sudah memasuki 42 tahun. DLU menjadi perusahaan pelayaran pertama melayani lintas jarak jauh Surabaya-Banjarmasin mengunakan kapal Ro-Ro, hingga layanan DLU jadi acuan standar minimal yang ditetapkan Ditjen Perhubungan Darat”.
Memungkasi keterangan, Dirut DLU yang pegiat olahraga Tarung Derajat itu katakan
penyerahan Anugerah Mitra Usaha dan Pelanggan yang ke-17 tersebut dimaksud sebagai ungkapan terima kasih, memberi motivasi dan mempererat hubungan kerjasama, agar mitra usaha terus memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan DLU.
Seiring dengan perkembangan teknologi, pada peringatan HUT DLU juga diluncukan inovasi e-ticketiing. Kalau biasanya calon penumpang dapat membeli tiket lewat agen, kini dapat dengan mudah memesan tiket melalui aplikasi yang di download melalui play store atau internet, yang menjadi lebih efisien tanpa buang banyak waktu, karena cukup dengan mengoperasikan smart-phone di genggaman.(Bersambung).***ERICK ARHADITA