DALAM rangka program sinergi BUMN, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjajaki kerjasama dengan PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, guna memantau angkutan laut perintis. Budi Karya Sumadi Menhub jelaskan lewat rilis, selama ini pengawasan penyelenggaraan angkutan laut masih lemah. Karenanya, harus segera dilakukan penguatan monitoring kapal-kapal perintis, logistik, dan navigasi. Menhub minta dukungan Patrakom ikut memantau penyelenggaraan kapal-kapal perintis, dari sisi volume, destinasi, dan barang bawaan penumpang (personal baggage).
Keseluruhan, pada 2018 Kemenhub membuka 113 rute pelayaran perintis, melebihi jumlah tahun lalu sebanyak 93 rute. Dwi Budi Santoso, Direktur Lalu Lintas & Angkutan Ditjenla mengatakan penambahan rute dilakukan karena tahun ini ada tambahan 50 armada kapal. Kemenhub melelang operator pelayaran perintis di 53 rute dengan nilai Rp549,25 miliar. Data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kemenhub menunjukkan 52 paket lelang sudah selesai, sedang 1 paket lelang masih dalam tahap evaluasi dokumen kualifikasi.
Sementara itu, Patrakom saat ini sediakan sistem informasi kapal atau Vessel Information System (VIS) dalam bentuk aplikasi mobile yang mampu memantau pergerakan kapal secara real time secara presisi. Selain sektor pelayaran, Patrakom juga sediakan solusi teknologi informasi untuk sektor perbankan, perkebunan, pemerintahan, dan migas.
Selain penjajakan kerja sama di sektor pelayaran, Kemenhub juga akan bekerja sama dengan Patrakom memantau navigasi pesawat udara, khususnya di Papua yang banyak beroperasi pesawat kecil. Pungkas Dwi: “Karena kita punya konektivitas di udara maka harus dipantau, dengan navigasi harus lebih sensitif”. ***ERICK A.M.