Jakarta – Maritim
Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) Sidoarjo mengadakan pertemuan kerja dengan DPR RI, Kepala BKIPM, Bupati Sidoarjo, Forpimda Sidoarjo, Pelaku Usaha Industri Kelautan dan Perikanan dan masyarakat pada Selasa (3/4) di Sidoarjo. Pertemun ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap sistem pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan dan merupakan solusi untuk ketahanan pangan, penyediaan pangan sehat untuk peningkatan gizi masyarakat.
Direktur Politeknik KP Sidoarjo menyampaikan bahwa produk olahan ikan yang dihasilkan taruna pada unit teaching factory (tefa) Politeknik KP Sidoarjo diolah dengan kaidah standar unit pengolah ikan dan telah memiliki perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). “Ikan bandeng merupakan ikon Kabupaten Sidoarjo. Politeknik KP Sidoarjo pun telah menghasilkan produk bandeng tanpa duri (Batari) yang juga dapat diolah lagi menjadi aneka olahan batari untuk meningkatkan minat masyarakat gemar makan ikan.”
Kepala Badan Karantina Ikan dan Pengendaliah Mutu (BKIPM), Dr. Rina Janwar turut mengapresiasi kiprah Politeknik KP Sidoarjo dalam menghasilkan produk olahan ikan yang berkualitas. “Politeknik KP Sidoarjo memiliki hak paten teknik cabut duri pada produk batarinya dan kampus ini memegang rekor muri cabut duri bandeng masal dengan jumlah peserta terbanyak,” ujarnya.
Senada dengan Rina, Praktisi Perikanan Drs. Roy Agustinus Prasetyo yang juga menjabat sebagai Direktur PT. Sulindo mengakui kompetensi dan kualitas lulusan Politeknik KP Sidoarjo. Disampaikan bahwa sistem jaminan mutu dan keamaman pangan pada perusahaannya dipercayakan pada lulusan kampus Politeknik KP Sidoarjo. **Humas BRSDM KKP
