JAKARTA, MARITIM.
Penyelenggaraan Liga Sepakbola Pekerja Indonesia yang tengah bergulir saat ini dimaksudkan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Buruh Sedunia 1 Mei (May Day). Tidak ada aroma politik dan bebas dari kepentingan partai politik tertentu dalam penyelenggaraan liga pekerja.
“Kehadiran Muhaimin Iskandar saat pembukaan liga (kick off) pada Desember lalu, untuk memberikan penghargaan kepadanya sebagai inisiator penyelenggaraan Liga Sepak Bola Pekerja,” kata Direktur Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Hubungan Industrial (KKHI) Ditjen Pembinaan Hubungan IndustriaI dan Jaminan Sosial Kemnaker, Aswansyah, di ruang kerjanya, Jumat (6/4) lalu.
Penjelasan tersebut sekaligus meluruskan pemberitaan sebelumnya bahwa Liga Sepakbola Pekerja dinilai beraroma politik dengan kehadiran Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini mencalonkan diri sebagai bakal calon Wakil Presiden pada Pilpres 2019.
Saat menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada era Pesiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut Aswansyah, Muhaimin Iskandar berinisiatif untuk menyelenggarakan liga sepak bola pekerja. Namun ide itu belum sempat dilaksanakan dan baru pada saat ini gagasan tersebut dilaksanakan oleh Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri.
Sebagaimana diberitakan Maritim (Rabu 4/4), kalangan pekerja mengingatkan Menteri Ketenagakerjaan agar ajang Liga Sepakbola Pekerja yang sedang bergulir saat ini bebas dari kepentingan politik. Liga Sepakbola Pekerja memperebutkan Piala Presiden RI yang berlangsung di berbagai daerah ini jangan sampai ditunggangi oleh kepentingan partai politik tertentu.
Aswansyah meyakinkan Liga Sepakbola Pekerja ini murni untuk kegiatan olah raga, bebas dari aroma politik dan bukan jadi panggung partai politik tertentu. Kehadiran Muhaimin Iskandar semata sebagai penghargaan kepadanya sebagai inisiator penyelenggaraan Liga Sepakbola Pekerja.
Kegiatan ini, kata Aswansyah, sebagai langkah positif untuk meningkatkan hubungan industrial yang harmonis antara pekerja dengan pengusaha. Selain difasilitasi oleh pemerintah, penyelenggaran liga juga dilakukan kerjasama dengan Kemenpora dan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia).
Agenda tahunan
Direktur KKHI memastikan liga Sepak Bola Pekerja memperebutkan Piala Bergilir Presiden Joko Widodo ini bakal menjadi agenda tahunan Kementerian Ketenagakerjaan. Bahkan, kalau nanti ditemukan ada bibit-bibit unggul dari pekerja, bukan tidak mungkin PSSI akan merekrut mereka sebagai pemain nasional.
“Dengan dilaksanakan secara rutin (tiap tahun) membuktikan penyelenggaraan liga ini tidak ada aroma politik,“ tandas Aswansyah yang dibenarkan Kepala Biro Humas Kemnaker Sahat Sinurat yang juga hadir pada pertemuan tersebut.
Pada kompetisi di tingkat regional provinsi, tiap tim dikenakan biaya pendaftaran Rp 5 juta. Sedangkan pada pertandingan 8 besar sampai final yang akan dilakukan di Jakarta, Kemnaker menganggarkan dana Rp 4,4 miliar dari APBN. “Jadi kegiatan Liga Sepak Bola Pekerja ini sudah terprogram,” tutup Aswansyah.
Purwanto.