MELALUI anak/cucu usahanya: BJTI Port dan PT LEGI, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/ Pelindo III jalin kerjasama dengan lima perusahaan pelayaran swasta dan satu perusahaan logistik, sebagai sinergi BUMN dengan swasta, untuk saling memanfaatkan kompetensi yang dimiliki dan sama-sama menciptakan nilai tambah bagi BUMN maupun stakeholder lainnya.
Kerjasama diwujudkan lewat penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Pelindo III dan tiga perusahaan swasta, PT Mentari Line, PT Tanto Intim dan PT Pelayaran Tempuran Emas, sebagai tindaklanjut kerjasama BJTI dan LEGI penyediaan fasilitas shore connection kapal.
Penandatanganan dilakukan oleh CEO Pelindo III Ari Askhara, Direktur Operasional Mentari Line Anthony Soenardi, Manager Operation Tanto Intim David Tan, Operational Director Tempuran Emas Teddy Arief Setiawan, Direktur Operasi dan Teknik PT BJTI Warsilan, serta Direktur PT LEGI Edward Danner Pardammean Napitupulu. Selain itu, kerjasama juga diikuti dua perusahaan pelayaran lain, antara PT LEGI dengan PT Meratus dan PT SPIL berupa penyediaan fasilitas shore connection kapal yang masing-masing ditandatangani General Manager Operations Meratus Line Rudy Supriadi dan Direktur Keuangan SPIL Dedy Wijaya.
Dalam sambutannya CEO Pelindo III jelaskan bahwa shore connection merupakan salah satu layanan penyediaan pasokan daya listrik dari dermaga ke kapal untuk mencukupi kebutuhan listrik pada mesin utama kapal dan mesin bantu kapal. Jelasnya: “Fungsinya, membantu pengoperasian kapal pada mesin induk, operasi muatan, mesin generator, navigasi dan mendukung kegiatan mesin kapal lainnya. Hingga kapal yang sandar di dermaga nanti tidak lagi menggunakan BBM Auxiliary Engine dengan biaya lebih mahal. Sedang dengan shore connection, biaya pasokan listrik cenderung lebih murah. Dan yang pasti, akan lebih efisien dan ramah lingkungan”.
Menurut Ari Ashkra, penggunaan shore connection mempunyai beberapa benefit antara lain energy saving karena mengurangi konsumsi bahan bakar pada saat kapal bersandar, karena dapat catu daya dari dermaga. Hal ini dapat menekan biaya energi, hingga timbulkan cost competitive. Juga muncul dampak berupa eco-friendly mendukung green port, karena konversi BBM Auxiliary Engine menjadi elektrifikasi, reduce CO2 karena mengurangi emisi gas karbon yang berasal dari aktivitas kepelabuhanan. Pungkas CEO Pelindo III: “Saat ini shore connections sudah dioperasikan melayani kapal petikemas domestik. Kedepannya juga akan diterapkan untuk melayani kapal petikemas internasional”.
Menanggapi hal tersebut GM Operations Meratus Line Rudy Supriadi katakan fihaknya sudah lama mengharap tersedianya fasilitas seperti ini. Menurutnya, shore connection ini sangat positif bagi usaha pelayaran, karena tak lagi menggunakan BBM Auxiliary Engine saat kapal sandar. Ujarnya: “Perawatan kapal lebih hemat, dan shore connection meningkatkan kualitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)”. ***AYUDHIA/Sub/Maritim