Jakarta, Maritim
Pertarungan untuk memperebutkan jadi orang pertama pada Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) periode 2018-2022 sepertinya bakal ramai dan seru.
Pasalnya, Eddy Kurniawan Logam, yang kini masih menjadi Ketua Umum Iperindo bakal kembali maju sebagai salah satu calon bersama dua kandidat Ketua Umum Iperindo lainnya. Yakni Yance Gunawan yang Dirut Dumas Tanjung Perak Shipyard dan Askan Naim yang Dirut PT Krakatau Shipyard.
Dirut Steadfast Marine ini mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada team pengurus yang telah berjuang dengan luar biasa, sehingga banyak kemajuan yang telah dicapai selama 4 tahun ini.
“Di mana anggota meningkat hampir 2 kali lipat. Karena melihat kinerja pengurus periode ini,” ungkapnya.
Namun begitu, menurutnya, masih banyak juga pekerjaan yang masih harus dituntaskan agar Industri Maritim Indonesia menjadi kuat dan berdaulat. Oleh karena itu, jika terpilih kembali pihaknya akan berjuang dengan segenap tenaga untuk menuntaskan hal-hal yang selama ini belum terselesaikan.
Ditambahkan, semua calon siap berkompetisi secara sehat dan demokratis, semua akan fokus kepada program visi dan misi yang akan membuat Iperindo semakin baik. Walaupun dia mendengar ada pihak-pihak luar yang tidak bertanggung-jawab yang mencoba merusak kesatuan pengurus Iperindo dengan melakukan black campaign.
“Tapi saya yakin anggota dan pengurus Iperindo adalah insan-insan yang dewasa dan rasional dalam meniai sesuatu dan tidak mudah terprovokasi,” katanya menenangkan suasana.
Eddy Logam mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan dan bersama mendukung program pemerintah menjadikan Tanah Air yang kita cintai ini menjadi poros maritim dunia.
Ditanya tabloid maritim.com, Eddy menambahkan, program prioritas jika terpilih kembali adalah menjalin kerja sama dengan pemerintah. Terutama dalam memperjuangkan segera diterbitkannya pembebasan bea masuk terhadap barang atau komponen yang dibutuhkan oleh industri galangan kapal nasional berikut industri pendukungnya.
“Yang lain, saya akan berupaya menekan impor komponen kapal yang mencapai 70% bisa diturunkan menjadi 50% dalam 5 tahun. Yang juga penting adalah agar BUMN, pemerintah dan pihak swasta memberikan kepercayaan kepada galangan kapal nasional untuk membangun kebutuhan armadanya di galangan kapal dalam negeri,” tandasnya.
Sebab jika itu dilakukan, akan menambah lapangan kerja baru dan menggairahkan industri galangan kapal di dalam negeri. (M Raya Tuah)