Ungasan Bali, maritim
SETELAH “diimpikan” hampir tiga dasawarsa sejak 1990, akhirnya pembangunan proyek Garuda Wisnu Kencana (GWK), akhir pekan lalu mendekati usai, ditandai pasupati dan pemasangan mahkota. Menurut Gubernur Bali Made Mangku Pastika, keberhasilan ini jadi gambaran prestasi seniman anak bangsa, dalam menghasilkan karya monumental. Terkait hal itu, Gubernur berencana bila pembangunannya telah paripurna, akan jadikan kawasan GWK sebagai headquarter World Culture Forum.
Menurutnya, kehadiran patung GWK akan berdampak tak hanya bagi Bali tetapi juga dunia. Apalagi, kawasan GWK memang direncanakan sejak awal sebagai Cultural Park. Ujarnya, di bukit Ungasan Minggu (20/5/2018): “Harapan saya pembangunannya selesai sesuai jadual, pada Agustus 2018 mendatang”.
Gubernur sempat terharu saat menyaksikan prosesi pemasangan mahkota seberat 3,5 ton menggunakan crane. Pastika menuturkan, pembangunan GWK yang penuh liku, tetapi bisa sampai tahap ini, membawa kesan mendalam untuknya. Banyak persoalan pembangunan yang terjadi, mulai dari hambatan politik, ekonomi, hingga spiritual. Namun, semua masalah dapat dilewati dan sedikit demi sedikit proses pembangunan hampir rampung.
“Menghadapi pembangunan GWK, banyak orang iri dan benci. Namun kita mampu lewati sampai seperti ini. Saya terharu dan sedih, tetapi gembira saat saksikan proses pemasangan mahkota seperti yang baru saja dilakukan” ungkapnya.
Nyoman Nuarta seniman pemrakarsa proyek GWK ungkapkan: “Keberadaan patung setinggi 121 meter dari permukaan tanah dan 271 meter dari permukaan laut sangat penting bagi Bali dan Indonesia. Selama ini, Bali dan Indonesia hanya mewarisi patung-patung dari para leluhur. Karenanya, sebagai seniman era milenial kita wajib melahirkan karya-karya besar. Kini selah 28 tahun berjuang dan sekarang hampir selesai, bahkan dulu di studio kami dari muda hingga sekarang sudah ubanan jadi terharu semua” katanya.***ERICK A.M.