JAKARTA, MARITIM.
Kementerian Ketenagakerjaan bersama Bank BNI, BRI dan BPJS Ketenagakerjaan memberikan apresiasi kepada tiga atlet Indonesia yang meraih medali emas di Asian Games 2018. Ketiga atlet tersebut adalah Rindi Sufriyanto (panjang dinding estafet), Aji Bangkit Pamungkas (pencak silat) dan Aries Susanti Rahayu (panjat tebing).
Ketiga atlet berprestasi itu adalah mantan anak TKI (Tenaga Kerja Indonesia) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI). Rindi Sufrianto (27) yang lahir di Jember (Jatim) adalah anak Agus Hari Supomo yang pernah bekerja di Malaysia selama 7 tahun dan ibunya (Djuartin) juga pernah bekerja di Malaysia selama 14 tahun.
Aji Bangkit Pamungkas (28) lahir di Ponorogo (Jatim). Ibunya (Anis Nurul Laili) pernah bekerja 6 tahun di Taiwan. Sedang Aries Susanti Rahayu (23) yang lahir di Grobogan (Jateng) adalah anak Maryati, mantan PMI di Arab Saudi dan Kuwait.
Selain mendapat apresiasi dari Kemnaker, ketiga atlet tersebut masing-masing memperoleh bonus tambahan sebesar Rp 25 juta dari Bank BRI dan Rp 25 juta dari BNI. Ketiganya juga mendapat jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan berupa Jaminan Kematian (Jkm), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT) selama 48 bulan.
Apresiasi dan bonus tambahan itu diserahkan oleh Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dakhiri di kantor Kemnaker, Jakarta, Senin (3/9/2018). Penyerahan apresiasi tersebut juga disaksikan para orang tua ketiga atlet dan sejumlah pejabat.
Dalam sambutannya Menaker minta semua pihak untuk tidak menganggap remeh PMI. Selain pekerjaan halal, PMI juga telah memberikan kontribusi besar karena devisanya merupakan urutan keenam terbesar di Indonesia.
Untuk itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan level PMI yang bekerja di luar negeri menjadi lebih baik tingkat kesejahteraan maupun perlindungannya.
Hanif menilai anak PMI ternyata mampu menjadi atlet yang berprestasi dan bisa menjadi inspirasi bagi semua orang di Indonesia. Dalam situasi ekonomi keluarga yang kurang menguntungkan, namun mereka dapat berprestasi besar.
“Saya ingin anak TKI tak melahirkan TKI. Selain menjadi atlet yang mengharumkan negara dan bangsa, saya ingin anak TKI menjadi bupati, gubernur, menteri, bahkan bisa menjadi presiden,“ tandas Hanif yang juga anak TKI.
Dalam kesempatan itu, Hanif menawarkan ketiga atlet yang berprestasi itu menjadi PNS di lingkungan Kemnaker. Namun dia agak kecewa karena Menpora Imam Nahrawi telah lebih dulu menyatakan akan menerima semua atlet berprestasi menjadi PNS di kementeriannya.
Seperti diketahui, para peraih medali di Asian Games 2018 telah menerima bonus dari pemerintah yang diserahkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta.
Dalam Asian Games XVIII yang lalu, Kontingen Indonesia berhasil meraih 98 medali, terdiri dari 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu. Indonesia berada di posisi keempat dari 45 negara yang mengikuti ajang Asian Games 2018.
***Purwanto.