Makassar, Maritim
Satu unit alat bongkar muat petikemas, container crane, pekan lalu telah tiba di Pelabuhan Makassar New Port (MNP), hingga calon pelabuhan hub di Kawasan Timur Indonesia (KTI) itu siap diluncurkan pada akhir tahun 2018 ini. Kapal “Dongbang Giant No 2” yang telah mengangkut meralatan dari Pelabuhan Incheon, Korea Selatan, sandar di dermaga MNP, Minggu (7/10/2018). Keberhasilan merapatnya kapal berukuran 11.391 gros ton dengan selamat itu, membuktikan bahwa dermaga yang baru selesai dibangun mampu disandari kapal ukuran besar.
Farid Padang, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)/Pelindo IV mengatakan perusahaan terus menggenjot pembangunan MNP agar segera rampung sesuai target yang ditetapkan. Jelasnya, lewat siaran pers: “Seluruh pembangunan MNP secara teknis telah selesai, dan tinggal tahap finishing serta mendatangkan peralatan. Dengan demikian, pada akhir tahun ini akan dapat diresmikan”.
Dalam catatan data progress penfgerjaan Hingga 5 Oktober 2018 lalu, pembangunan MNP telah terealisasi 86%. Perkembangan pembangunan MNP Tahap IA telah mencapai 85,78%, yang terdiri atas paket A 98,38%, paket B 85,10%, dan paket C 68,84%. Kegiatan paket A sampai pada penyelesaian upper structure dermaga. Sedangkan realisasi paket B telah mencapai pekerjaan revetment, pengecoran saluran precast, dan pekerjaan perkerasan paving block. Adapun untuk paket C, kegiatan yang sudah terealisasi adalah pemasangan core breakwater, pemasangan toe protection breakwater, dan pemasangan main layer.
Pelindo IV juga melakukan percepatan pekerjaan paket D mulai akhir Januari 18 yang realisasi fisiknya kini 7,7%, mencakup jalan akses, pemancangan, pembetonan, pemesanan rangka baja dan pemesanan material mekanikal/elektrikal.
Dirut Pelindo IV menjelaskan sistem dermaga yang diaplikasikan adalah secant pile dengan sistem boring yang bisa mengefisiensikan waktu dan biaya dengan kualitas yang lebih baik, yang penerapannya baru ada di Pelabuhan Liverpool, Inggris. Pungkasnya: “Fasilitas ini merupakan dermaga modern yang terkoneksi dengan jaringan kereta api Trans Sulawesi dan akan dioperasikan terintegrasi dengan pusat logistik kawasan berikat”. ***ERICK ARHADITA.