Denpasar Bali, Maritim
MEREBAKNYA berita tentang paket wisata murah oleh pelaku usaha wisata asal Tiongkok, mendapat perhatian serius dari Gubernur Bali Wayan Koster. Ia berharap Pemerintah Tiongkok turut berperan mengawasi mayoritas warganya yang jadi pelaku wisata di Bali.
Harapan itu disampaikan oleh Gubernur Wayan Koster saat menerima kunjungan Wakil Gubernur Provinsi Hainan Tiongkok Liu Pingzhi di ruang kerjanya, Jumat (19/10). Menurut Koster, pengawasan pemerintah Tiongkok sangat penting untuk menjaga tetap sehatnya iklim persaingan usaha wisata di Bali.
Ujar Gubernur Bali: “Kalau ada pelaku usaha wisata asal Tiongkok yang menjual paket wisata ke Bali dengan harga rendah, kami harap pemerintah Tiongkok melakukan pengawasan dan menerapkan kontrol ketat kepada warganya yang menjadi pelaku usaha wisata itu. Kami ingatkan agar usaha-usaha yang dijalankan mengikuti aturan yang diterapkan pemerintah setempat, terkait dengan praktik usaha wisata di Bali. Hal ini sejalan dengan komitmen kami dalam menata sektor pariwisata dan menjadikan Bali sebagai destinasi wisata berkelas”.
Pada bagian lain, Guberenur Bali menyampaikan apresiasi karena hingga saat ini kunjungan wisatawan Tiongkok selalu menempati posisi teratas. Ke depan ia berharap kerjasama yang lebih konkrit antara Pemprov Bali dengan Pemerintah Tiongkok, antara lain di perdagangan dan infrastruktur. Di sisi perdagangan, Koster ingin lebih banyak lagi hasil industri UMKM diserap pasar Tiongkok. Sementara di bidang infrastruktur, Gubernur ingin banyak belajar dari Tiongkok yang sudah jauh lebih maju.
Sementara itu Wakil Gubernur Provinsi Hainan Liu Pingzhi menyambut baik harapan Gubernur Koster. Ia pun menyampaikan harapan agar kerjasama yang sudah terjalin dengan baik selama ini dapat ditingkatkan. Menurutnya ke depan Hainan ingin lebih fokus menjalin kerjasama dengan Bali di bidang pariwisata dan pertanian. Ujarnya: “Kami mengapresiasi keberadaan pariwisata di Bali, untuk itu kami ingin belajar tentang penataan wisata”.
Liu Pingshi juga berharap agar tingkat kunjungan wisatawan asal Bali maupun Indonesia ke Tiongkok juga meningkat. Tak hanya itu, Hainan juga membuka peluang kerjasama di bidang pendidikan. Untuk itu pemerintah Hainan sudah siapkan 50 paket beasiswa untuk pelajar dari Bali yang ingin mengikuti pendidikan di Hainan.
Bali menempati kenangan tersendiri bagi warga Hainan (hai=laut, nan=selatan), karena di provinsi terkecil (luas 33.920 m2 dengan populasi 8.110.000 jiwa) dan berada paling selatan berbatasan dengan Vietnam itu, terdapat kampung Bali yang terletak di Kabupaten Xin Long. Ternyata kampung ini merupakan lokasi penampungan penduduk yang akibat dihapusnya kebijakan dwikewarganegaraan pada masa pemerintahan Bung Karno.
Hainan dihuni oleh mayoritas suku Han (83%), di beberapa tempat terdapat komunitas suku minoritas muslim dan memiliki adat istiadat seperti suku Daya di Kalimantan Tengah.
Bagi warga Indonesia yang ingin mengunjungi Hainan, terdapat kemudahan karena penerbangan langsung telah dilayabi oleh maskapai pebnerbangan LionAir serta Sriwijaya Air. Sejak 1 Mei 2018, juga diberlakukan kunjungan bebas visa bagi wisatawan yang maksimum berkunjung 1 bulan ke Hainan.
Dalam hal kuliner, Hainan cukup dikenal dengan olahan ayam atau bebek panggang, yang di kota-kota besar Inbdonesia juga banyak dihidangkan oleh rumah makan di kawasan Pecinan. ***ERICK ARHADITA