Jakarta, Maritim
Demi memperkuat jati diri bangsa, pemerintah memasukkan mata pelajaran kemaritiman di kurikulum pendidikan nasional, yang tahun ini diuji coba di 48 sekolah percontohan di 12 provinsi Indonesia.
“Pilot project dilakukan di 12 PAUD, 12 SD, 12 SMP dan 12 SMA/SMK,” kata Asisten Deputi Bidang Pendidikan dan Kemaritiman Kemenko Kemaritiman, TB Haeru Rahayu, di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, implementasi kurikulum telah dikerjasamakan antara Kemenko Kemaritiman dan Kemendikbud sejak 2017.
“Kami akan terus mengawal implementasinya melalui tim monev dan para mitra kerja. Sebab, dalam kurikulum ini nantinya tidak hanya menanamkan kembali budaya maritim, tapi juga mengajarkan tanggap bencana sejak dini. Mengingat geografis kita ada di pertemuan sirkum pasifik dan sirkum mediterania,” urainya.
Untuk itu, pihaknya akan mengemasnya dalam konsep kekinian, sesuai zaman. Yakni era digitalisasi. Sedang soal teknis pengembangan Kemendikbud yang lebih paham.
Diceritakan, pada 2 Nopember 2018 lalu, tim berkunjung ke sekolah di Surabaya dan Sidoarjo, Jatim. Seperti TK Hang Tuah 7 Surabaya, SD Hang Tuah 10 Sidoarjo, SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo, SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo dan Rumah Bahari SMA Hang Tuah 1 Surabaya.
Di TK Hang Tuah 7 Surabaya, tim menemukan para murid gembira bermain dalam ruang, dengan taman bermain berornamen bahari. Termasuk hadirnya miniatur kapal dan biota laut. Di SD Hang Tuah 10 Sidoarjo, tim menemukan ruang kelas berdekorasi bahari dan ruang multimedia, dengan konten kemaritiman.
Sementara di SMP Hang Tuah 5 Sidoarjo, tim melihat kebaharian sudah jadi mata pelajaran dalam kelompok muatan lokal dan mata pelajaran lain, yang terintegrasikan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris, Prakarya dan Matematika. Bahkan, yang lebih mengesankan, 12 ruang kelas punya nama berkorelasi langsung dengan kemaritiman. Seperti kelas VII A Shark, IX A Dewa Ruci dan VIII C Raja Ampat.
Di SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo, tim dapat fakta buku-buku bermuatan kemaritiman dipelajari di sekolah, ditambah adanya laboratorium bahari sebagai sarana penelitian. Sedang di SMA Hang Tuah 1 Surabaya, faktanya sekolah ini memiliki laboratorium khusus, yang bernama Rumah Bahari. (M Raya Tuah)