Makassar-Maritim : Menyasar generasi milenial, BNI Syariah terus merambah institusi pendidikan, yang kali ini bergabung dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tertuang dalam MoU (memorandum of understanding) terkait pemanfaatan produk dan jasa perbankan syariah.
MoU yang dihadiri Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo dan Rektor Universitas Hasanuddin, Dwia Aries Tina Pulubuhu, dimana BNI Syariah dapat memfasilitasi lebih dari 37 ribu civitas akademika Universitas Hasanuddin dengan berbagai layanan. Seperti penerimaan pembayaran SPP, kerjasama beasiswa siswa rumah tahfidz, pembayaran payroll untuk dosen dan pegawai, pembiayaan talangan umroh untuk dosen dan karyawan bekerjasama dengan NRA Travel. Juga tabungan BNI iB Hasanah, BNI Baitullah iB Hasanah, pembiayaan BNI Griya iB Hasanah, cash management, payroll, yang didukung teknologi dan jaringan yang terintegrasi dengan BNI Induk seperti Elektronik Banking (SMS Banking, Internet Banking dan Mobile Banking), Tapcash, VCN (Virtual Card Number), ATM di lebih dari 16.000 ATM BNI, call centre BNI 1500046, serta aplikasi Hasanah Personal, Hasanah Lifestyle dan Wakaf Hasanah.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo menyampaikan, “Halal Ecosystem akan terus ditumbuhkan dari sektor pendidikan karena mahasiswa menjadi aset dari sisi SDM untuk menciptakan generasi muda yang berakhlak dan bermartabat.
Lebih lanjut Firman mengatakan, “Porsi dana murah (tabungan dan giro) yang telah dihimpun perseroan per November 2018 mencapai Rp 18,778 triliun atau tumbuh sebesar 29,58% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 14,492 triliun dengan jumlah rekening atau NoA mencapai 2.867.255.
Dikatakan, Universitas sebagai institusi pendidikan perlu didukung dalam membangun generasi muda sebagai aset bangsa. Tentunya, dengan fasilitas yang menunjang untuk kecepatan dalam transaksi keuangan. Sehingga, proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, prudent dan efisien melalui edukasi dan literasi keuangan syariah, maupun inklusi terhadap produk dan layanan perbankan syariah.
Kota Makassar juga merupakan Propinsi yang dikenal religius dengan mayoritas umat muslim sebesar 82.39 persen dari total penduduk 1,6 juta jiwa. Besarnya jumlah penduduk muslim tersebut merupakan sumber daya dan potensi utama bagi pertumbuhan ekonomi di kota Makassar, khususnya potensi ekonomi syariah dan Industri Halal. Selain itu pertumbuhan ekonominya tercatat tumbuh sebesar 7,5 persen year on year pada posisi September 2018 meningkat signifikan dari periode yang sama di tahun 2017 sebesar 6,25 persen dan berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen.
Pertumbuhan tersebut didorong dari sisi pengeluaran dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, serta iklim investasi yang meningkat, kinerja lapangan usaha pertambangan yang membaik serta lapangan usaha konstruksi yang didorong realisasi infrastruktur yang semakin mendekati penyelesaian.
Oleh : Rabiatun