PATIMBAN – MARITIM :
Mengurangi biaya logistik dan dekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, perkuat ketahanan ekonomi, serta mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta.Pemerintah mulai membangun Pelabuhan Patimban.
Pelabuhan yang berlokasi di Desa Patimban, Pusaka Negara, Subang, Jawa Barat ini direncanakan akan mulai dioperasikan secara terbatas atau soft opening pada akhir tahun 2019.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo , saat mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkunjung ke Pelabuhan Patimban, Rabu (9/1).
Dirjen Hubla R Agus H Purnomo, dalam siaran pers yang diterima, Tabloid Maritim mengatakan, pembangunannya sendiri dilaksanakan dalam 3 (tiga) Tahap. Pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU). Pada Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS dan ketiga meningkat hingga 7.5 Juta Teus.
“Untuk proses konstruksi saat ini tengah berlangsung pengerjaan terminal container dan car terminal, pengerukan kolam putar dan alur pelayaran, reklamasi dengan metode Cement Deep Mixing (CDM),” jelas Dirjen Budi , seraya menambahkan juga, konstruksi breakwater, seawall dan peralatan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP).
Lebih jauh tentang proyek ini, dikatakan, Pelabuhan Patimban merupakan salah satu proyek strategis nasional . Ini pelabuhan baru yang akan dibangun di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pembangunan pelabuhan ini berdasarkan Peraturan Presiden No.47/2016 tentang Penetapan Pelabuhan Patimban Di Kabupaten Subang Provinsi Jawa Barat Sebagai Proyek Strategis Nasional, dan Peraturan Presiden 58/2017 tentang perubahan atas Perpres no. 3/2016 mengenai Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
“Pembangunan Pelabuhan Patimban ini merupakan penanda eratnya kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang yang sudah terjalin selama 60 tahun, dan mendapatkan pendanaan melalui Official Development Assistance (ODA Loan) Pemerintah Jepang melalui skema Special Term for Economic Partnership atau STEP Loan,” ujar Dirjen Agus.
Dirjen Agus menyampaikan, tujuan pembangunan Pelabuhan Patimban, untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta menjamin keselamatan pelayaran termasuk area eksplorasi Migas.
Secara umum, Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang (Backup Area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 Ha.
Dijelaskan, saar ini masih ada proses yang tengah berjalan yaitu proses pengadaan tanah berupa pembayaran ganti rugi secara bertahap. “Penggantian kerugian pemilik tanah secara bertahap diharapkan selesai pada akhir bulan Juni 2019,” kata Dirjen Agus.(Rabiatun)