JAKARTA: Pemilik Barang yang diwakili Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menolak rencana pengenaan biaya tambahan atau congestion surcharges oleh perusahaan pelayaran pengangkut peti kemas domestik dari dan ke pelabuhan Makassar.
Ipho Syaifuddin, Ketua ALFI Sulawesi Selatan Barat (Sulselbar), menegaskan, sesuai rapat anggota ALFI Sulselbar pada Rabu 9 Januari 2019, telah diputuskan menolak adanya kutipan surcharge yang dinilainya tanpa dasar itu.
“Congestion surcharges itu tak ada dasarnya. Biaya tambahan itu bisa terjadi kalau ada penanganan atau hndling khusus,”ucapnya kepada Tabloid Maritim, Kamis (10/1/2019).
Ipho mengatakan, setidaknya terdapat tiga pelayaran yang sudah menginformasikan akan mengutip congestion surcharges di pelabuhan Makassar yakni PT SPIL,Tanto Intim Line dan Meratus Line, mulai 9 Januari 2019.
Dia mengatakan, pelayaran beralasan surcharges dikuti akibat antrean kapal di terminal peti kemas pelabuhan Makassar yang berkepanjangan, dan akan dikenakan untuk rute Surabaya-Makassar Surabaya maupun Jakarta-Makassar-Jakarta.
“Kapal yang kongesti di pelabuhan kenapa kita sebagai pemilik barang yang harus bayar biaya tambahan?.Harusnya shipping klaimnya ke operator pelabuhan, bukan ke pemilik barang,”tuturnya.
Ipho mengatakan, ALFI menolak kutipan surcharges dalam bentuk apapun lantaran mengakibatkan beban biaya logistik ikut membengkak.
Surcharges dikenakan terhadap angkutan peti kemas atau muatan yang masuk dan keluar dari pelabuhan Makassar terhadap kegiatan stuffing mulai 9 Januari 2019.
Untuk muatan general cargo dan empty container ukuran 20 feet dikenakan sebesar Rp.1 juta/bok dan ukuran 40 feet Rp 2 juta/bok.
Sedangkan untuk muatan kontainer berpendingin atau reefer dikenakan surcharges Rp.2 juta untuk ukuran 20 feet dan Rp.4 juta untuk 40 feet.
Dirut PT.Pelabuhan Indonesia IV, Farid Padang, mengaku terkejut dengan adanya rencana sejumlah pelayaran kontainer domestik yang akan kenakan surcharges congestion dari dan ke pelabuhan Makassar.
BUMN itu juga akan membuat surat ke semua pelayaran yang menjadi mitranya berkaitan hal itu.
“Pelindo sudah melakukan diskon untuk pengisian air maupun untuk pemindahan barang dari terminal lama ke Makassar New Port saja kami berikan dispensasi,”ujar Farid.(mad/hb)