Tarif Depo Empty Tak Terkendali, Biaya Logistik Ikut Melambung

JAKARTA: Tarif layanan pemuatan peti kemas kosong dari depo empty ke atas chasis truk (lift on) untuk kegiatan ekspor diluar kawasan pelabuhan Tanjung Priok melambung tinggi.

Read More

Kondisi ini diduga menjadi salah satu penyebab tingginya biaya logistik untuk kegiatan ekspor melalui pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.

Pasalnya tarif lift on maupun lift off (Lo-Lo) di fasilitas depo empty di luar pelabuhan Priok itu jauh melebihi tarif yang berlaku di dalam kawasan pabean Tanjung Priok saat ini.

Berdasarkan penelusuran Tabloid Maritim, biaya lift on maupu lift off peti kemas untuk peti kemas ukuran 20 kaki di dalam kawasan pabean pelabuhan Priok mencapai Rp.187.500/bok utuk peti kemas isi, sedangkan ukuran 40 kaki Rp.281.000/bok. Sedangkan tarif Lo-Lo untuk peti kemas kosong hanya dikenakan 90% dari tarif peti kemas isi.

Ironisnya, tarif lift on peti kemas kosong di luar kawasan pelabuhan Priok untuk ukuran peti kemas 20 kaki saat ini berkisar Rp.215.000 s/d Rp.418.000 perbok, atau hampir duakali lipat dari tarif yang berlaku didalam pelabuhan. Itupun belum termasuk biaya administrasi Rp.30.000-60.000/bok serta biaya Seal peti kemas Rp.50.000-Rp.100.000.

Dikonfirmasi masalah ini, Sekjen Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) Khairul Mahali, mengatakan tarif Lo-Lo yang lebih tinggi pada fasilitas depo empty diluar pelabuhan karena investasi lahan diluar pelabuhan juga tinggi.

“Justru seharusnya yang di dalam pelabuhan gratis karena itu kan lahan negara. Kalau kami depo yang diluar ini kan harus investasi atau sewa lahan buat depo,”ujar Khairul, Senin (11/2/2019).

Khairul juga membantah jika dikatakan layanan depo empty di luar pelabuhan memicu biaya tinggi logistik.

“Tidak mutlak depo yang sebabkan itu.Karena biaya di depo itu juga ada yang dibayarkan oleh pemilik barang dan ada yang oleh pelayaran,”ucapnya.

Berdasarkan informasi invoice yang dikumpulkan Tabloid Maritim, tarif lift on empty ukuran peti kemas 20 kaki pada fasilitas depo di kawasan Cakung dan Marunda Jakarta Utara, cukup bervariatif.

Di depo Gema Nawagraha Sejati (GNS) misanya, dikenakan tarif lift on sebesar Rp.267.000/bok, Segara Pacific Maju Rp.260.000, MT Con Samudera Rp.418.000, MSC Rp.295.000, Tungya Collins Terminal Rp.267.000, Glorius Marunda Rp.280.000.

Kemudian,di depo Samudera Pasific Maju Rp.300.000,Dwipa Karya Manunggal Rp.280.000, Ritra Konnas Rp.215.000, SSB Rp.295.000, G Fortune Ro.415.000, Dunex Rp.300.000, dan Ritra Cargo Rp.395.000.(mad/hb)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *