Terpicu Bebas Bagasi, Penumpang Pelni Meningkat 28%

Embarkasi pengguna jasa angkutan kapal Pelni
Embarkasi pengguna jasa angkutan kapal Pelni

SURABAYA – MARITIM : Tampaknya, arus balik dalam bisnis angkutan penumpang laut mulai terjadi. Apabila pada beberapa tahun terakhir sempat terjadi pasang surut, maka kini muncul fenomena pasang naik. Hal ini dapat ditengarai dari pernyataan PT Pelayaran Nasonal Indonesia (Persero)/ Pelni yang menyebut pemberlakuan free baggage terhadap barang bawaan penumpang hingga 50 kg per orang, telah berhasil meningkatkan kembali jumlah pengguna jasa kapal penumpang. Namun para pengamat transportasi menilai peningkatan jumlah pengguna moda angkutan laut, utamanya terpicu kenaikan harga tiket pesawat udara dan kebijakan maskapai penerbangan yang menetapkan besaran biaya bagasi yang cukup mahal.

Pelaksana Harian Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Yahya Kuncoro, memprediksi kenaikan jumlah pelanggan akan terus tumbuh seiring dengan peningkatan pelayanan yang membaik di cabang dan di kapal. Menurutnya, BUMN pelayaran ini telah mencatat jumlah penumpang selama Januari–Februari 2019 mencapai 658.094 orang, yang berarti terjadi peningkatan  28% dibanding dengan realisasi jumlah pelanggan pada periode sama tahun lalu yang tercatat 515.208 orang. Lewat rilis kepada media Kamis (7/3/2019), disebutkan: “Kemudahan memperoleh tiket yang dapat diakses dengan handphone, cara pembayaran dengan kartu debet dan kebijakan free baggage hingga 50 kg untuk setiap penumpang di semua rute, telah memberi kontribusi peningkatan pengguna jasa kapal Pelni”.

Read More

Yahya yang juga VP Keagenan dan Tour ini menjelaskan kenaikan pelanggan terjadi pada rute jarak jauh, seperti Jakarta-Belawan, Jakarta-Makassar, Surabaya-Makassar dan Jakarta-Ambon. Adapun pada rute jarak pendek, kenaikan terjadi pada ruas Makassar-Baubau, Makassar-Ambon, Batam-Belawan dan Ambon-Bandaneira.

Menurutnya, peningkatan pelanggan Pelni dalam 2 bulan terakhir menunjukkan transportasi laut masih dibutuhkan masyarakat dan menjadi alternatif transportasi meskipun sudah ada akses via udara. Jelasnya: “Pelni masih diperlukan dan jadi alternatif transportasi antarpulau bagi  masyarakat Indonesia”.

Dalam rangka melayani penumpang secara reguler dengan jadwal tetap, saat ini Pelni mengoperasikan 26 unit kapal penumpang yang terdiri atas tipe 3000 pax 1 unit, tipe 2000 pax 11 unit  dengan 2 unit di antaranya merupakan kapal kombo yang dipersiapkan untuk dapat mengangkut orang, kendaraan bermotor, dan petikemas. Selain itu, terdapat pula kapal tipe 1000 pax sebanyaj 9 unit, tipe 500 pax 3 unit, tipe ro-ro 2 unit, dan 46 kapal perintis untuk menghubungkan daerah maju ke daerah terpencil, tertinggal, terdepan, dan perbatasan (T3P). Pelni juga mengoperasikan kapal tol laut, kapal ternak, dan kapal barang komersial ke beberapa rute. (Erick Arhadita)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *