Deputi Kemenko Maritim & Wagub Sumbar Kunjungi Teluk Tapang

PADANG-MARITIM: Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin dan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Selasa (18/12/2018) melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Teluk Tapang Pasaman Barat Propinsi Sumbar,

Deputi dan rombongan serta Wagub dan rombongan, melihat langsung kondisi terkini dari fasilitas kepelabuhanan yang sudah dibangun oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 yang menelan biaya sebesar hampir Rp 200 Milliar.

Hal itu untuk memastikan Pelabuhan yang langsung menghadap ke Samudera India ini untuk dapat segera di operasikan agar infrastruktur kepelabuhanan di Sumatera Barat dapat bertambah kapasitasnya guna mendukung arus barang keluar masuk pelabuhan dari dan keluar sumatera barat,

Deputi Infrastruktur bersama Wagub Sumbar, langsung memimpin rapat di bawah tenda yang didirikan di dermaga Pelabuhan Teluk Tapang yang dihadiri dari berbagai unsur yang terkait dengan pembangunan infrastruktur kepelabuhanan dan infrastruktur penunjang lainya seperti jalan, listrik dan air bersih.

Wagub Sumbar menyampaikan laporan bahwa infrastruktur pelabuhan sudah lama tersedia di Teluk Tapang, dimana Pelabuhan ini sudah memiliki Master Plan dan AMDAL nya, namun akses jalan, listrik dan air bersih belum tersedia, sehingga ini perlu disegerakan penyediaan nya agar Pelabuhan ini dapat segera di operasikan.

Untuk mengoperasikan pelabuhan ini, Pemerintah Propinsi Sumatera Barat melalui Gubernur Sumatera Barat sudah membuat surat kepada Menteri Perhubungan bulan April 2018 yang lalu untuk dapat menunjuk PT Pelindo II (Persero) Cabang Pelabuhan Teluk Bayur sebagai pengelolanya sekaligus bertanggung untuk lenyediaan fasilitas disisi darat nya yakni lapangan penumpukan seluas lebih lurang 3 Ha.

Atas dasar surat Gubernur dimaksud PT Pelindo II (Persero) Cabang Pelabuhan Teluk Bayur sudah mengusulkan ke Direksi nya di Jakarta usulan investasi sebesar 68,5 Millar untuk merevitalisasi Fasilitas pelabuhan yang sudah tersedia saat ini yakni, untuk Study SID, Supervisi Pelerjaan, Perbaikan dan Perkuatan Trustle, penambahan dermaga 200 milliar, pengerukan kolam pelabuhan, perkerasan area penumpukan seluas 3 Ha dan Penyiapan fasilitas umum lainya.

Wagub menambahkan bahwa pelabuhan ini memiliki potensi yang cukup strategis, seperti tersedia biji besi, batu kapur untuk bahan baku semen, kebun sawit untuk CPO dan sudah ada investor untuk membangun pabrik untuk memproduksi produk turunan dari CPO seperti untuk kosmetika dll.

“Juga ada investor yang akan memanfaatkan sumbar hayati laut yakni perikanan dan udang, termasuk juga tambak udang disisi darat,”ujar Wagub.

Dengan beroperasinya pelabuhan ini diharapkan Pasaman Barat yang saat ini termasuk sebagai salah satu Kabupaten yang tertinggal di sumatera barat dan indonesia dapat bangkit mengejar ketertinggalan nya tersebut untuk menuju Kabupaten hebat dan lebih maju lagi,

“Saya sangat bersyukur sekali kata Wagub bahwa Pelabuhan Teluk Tapang ini mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan sangat menaruh perhatian besar, Menko Maritim sudah beberapa kali melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat pengoperasian pelabuhan ini,” paparnya.

SEGERA BEROPERASI

Kunjungan Deputi infrastruktur merupakan wujud dari kesungguhan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman untuk mensegerakan pengoperasian Pelabuhan ini.

“Masalah yang terkait dengan jalan in shaa Allah akan segera terselesaikan, akses jalan yang dibutuhkan untuk menuju kepelabuhanan ini seluas lebih lurang 43,6 KM akan dikordinasikan penyiapan nya oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dengan Kementerian terkait di Jakarta,”tuturnya.

General Manager Pelindo II Teluk Bayur, Armen Amir

General Manager Pelindo II Cabang Pelabuhan Teluk Bayur, Armen Amir dalam kesempatan rapat koordinasi tersebut juga melaporkan bahwa dalam investasi 2019 PT Pelindo II (Persero) Cabang Pelabuhan Teluk Bayur sudah mengusulkan anggaran sebesar Rp 68,5 milliar untuk merevitalisasi fasilitas kepelabuhanan yang sudah tersedia.

Armen menjelaskan saat ini PT Pelindo II sedang menunggu kepastian penunjukan PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur sebagai pihak pengelola Pelabuhan Teluk Tapang dari Kementerian Perhubungan, dengan di operasikan nya Pelabuhan Teluk Tapang ini maka CPO yang kebunya ada disekitar Kapupaten Pasaman tidak perlu lagi dilayani di Pelabuhan Teluk Bayur tapi cukup dilayani di Pelabuhan Teluk Tapang.

“Sehingga nanti diharapkan akan dapat memangkas jarak, waktu dan biaya transportasinya, disamping juga akan berkontribusi secara langsung terhadap kondisi jalan di sumatera barat dari tingkat kerusakan nya,”ujar Armen.

Armen optimistis dan bersemangat bahwa kehadiran Pelabuhan Teluk Tapang ini akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian Sumatera Barat terutama untuk peningkatan ekspor Sumatera Barat menuju pasar dunia yang saat ini sedang melambat dan ini juga sangat sejalan dengan Komitmen Bersama yang sudah digagas oleh Teluk Bayur Bangkit bersama dengan Stake Holders yang lain dan para Pengusaha CPO tentang Sumatera Barat Menuju Ekspor 5 juta ton CPO per tahun ke pasar dunia.

Menindaklanjuti kunjungan dan rapat koordinasi terbatas di Pelabuhan Teluk Tapang ini, kata Armrn, pada Rabu pagi tanggal 19 desember 2018 akan dilanjutkan lagi Rapat Koordinasi dengan pihak terkait lainya untuk membuat rencana aksi percepatan Pengoperasian Pelabuhan Teluk Bayur di Padang yang akan dipimpin kembali oleh Deputi bidang Infrastruktur Kemenko Maritim dan Wagub Sumbar.(mad/hb)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *