Menteri Susi Merasa Belum Pantas Dapat Gelar Doktor HC

Menteri Susi Pudjiastuti membacakan orasi ilmiah atau pidato penganugerahaan berjudul “Pemberantasan Illegal, Unreported, & Unregulated Fishing: Menegakkan Kedaulatan dan Menjaga Keberlanjutan untuk Kesejahteraan Bangsa Indonesia”.
Menteri Susi Pudjiastuti membacakan orasi ilmiah atau pidato penganugerahaan berjudul “Pemberantasan Illegal, Unreported, & Unregulated Fishing: Menegakkan Kedaulatan dan Menjaga Keberlanjutan untuk Kesejahteraan Bangsa Indonesia”.
Menteri Susi Pudjiastuti membacakan orasi ilmiah atau pidato penganugerahaan berjudul “Pemberantasan Illegal, Unreported, & Unregulated Fishing: Menegakkan Kedaulatan dan Menjaga Keberlanjutan untuk Kesejahteraan Bangsa Indonesia”.

MENTERI Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti resmi menyandang gelar Doktor Honoris Causa (HC) bidang kebijakan dan pembangunan. Penganugerahan gelar kehormatan itu berlangsung di kampus Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, pekan lalu.

Seusai menyerahkan gelar tersebut, Rektor Undip Yos Johan Utama mengatakan, pemberian gelar ini melalui proses yang panjang, termasuk harus ada persetujuan dari senat dan para guru besar.

Menteri Susi sudah melalui kajian ilmiah untuk memperoleh gelar doktor honoris causa. “Berkat kebijakan beliau telah mewujudkan kesejahteraan dan kedaulatan negara,” kata Yos dalam penganugerahan gelar doktor HC di gedung Prof Soedarto, Undip.

Kendati demikian, Menteri Susi mengaku dirinya merasa masih belum pantas dapat gelar kehormatan itu. Ia mengaku akan terus belajar dan menuntut ilmu setinggi-tingginya, sekaligus mengaktualisasilan diri. Dengan begitu akan memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara.

Susi pun bercerita dan bercanda soal riwayat pendidikannya yang hanya lulusan SMP dan menganggap dirinya tidak berpendidikan. “Sekarang, menteri yang memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan seorang doktor honoris causa,” ujar Susi disambut tepuk tangan dan tawa tamu undangan.

Selanjutnya Menteri Susi membacakan orasi ilmiah atau pidato penganugerahaan berjudul “Pemberantasan Illegal, Unreported, & Unregulated Fishing: Menegakkan Kedaulatan dan Menjaga Keberlanjutan untuk Kesejahteraan Bangsa Indonesia”.

Susi menyebutkan, sebelum ada moratorium yang dilakukannya, kegiatan illegal, unreported and unregulated fishing (IUU) menyebabkan kerugian Indonesia sebesar USD 20 miliar per tahun. Susi mengungkapkan segala upayanya untuk mengembalikan kedaulatan RI di laut.

“Dampaknya, jumlah rumah tangga nelayan turun 50% dari 1,6 juta keluarga menjadi 800 ribu keluarga dalam kurun waktu 10 tahun, 2003-2013,” katanya.

Selanjutnya Susi berterima kasih kepada Presdien Joko Widodo yang sudah mengangkatnya sebagai menteri dan juga kepada semua pihak yang ia sebutkan satu persatu. “Saya ucapkan terima kasih karena memberikan inspirasi. Dengan ini membuat saya lebih keras bekerja lagi. Dengan gelar doktor saya lebih amanah,” tandasnya. [Erick AM]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *