Tanjung Intan Siap layani Lonjakan Sapi Impor

Cilacap, Maritim.com

Read More

TERKAIT dengan meningkatnya kuota impor sapi Australia, maka Pelabuhan Tanjung Intan akan menerima lonjakan sapi impor mulai bulan Februari 2017. Hal ini disampaikan oleh Bachtiar, selaku pemilik barang dan Direktur Utama PT. Karya Hoqi dan Kepala Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Cilacap kepada General Manager Pelindo III Tanjung Intan saat berkunjung ke Kantor Cabang Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah. Dalam pertemuan tersebut, Direktur Utama PT. Karya Hoqi,  menjelaskan rencana pemasukan sapi impor tahun 2017, sebanyak 60.000 ekor per bulan yang akan dimulai Februari 2017.

“Kami memilih Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap sebagai gerbang pemasukan sapi impor karena lokasinya yang strategis serta adanya kemudahan dalam pelayanan dan perijinan dari instansi terkait. Oleh karena itu dalam waktu dekat PT Karya Hoqi akan mengajukan permohonan penggunaan tanah HPL Pelabuhan Tanjung Intan seluas 17 Ha dan membuka lahan seluas 25 Ha di Kawasan Jeruk Legi guna pembuatan kandang dan areal penanaman jagung sebagai bahan pakan” tutur Bachtiar pula.

Menanggapi wacana tersebut, Ali Sodikin General Manager Pelindo III Tanjung Intan, menyampaikan kesiapan fasilitas Pelabuhan Tanjung Intan. Ujarnya: “Dengan rencana kedatangan enam kapal sapi setiap bulan dengan muatan 10.000 ekor per kapal, Pelabuhan Tanjung Intan akan menyiapkan dermaga khusus berstandar internasional (ISPS Code)”.

Dalam pada itu, Kepala SKP Kelas I Cilacap, Hom Hom, menyambut baik rencana PT Karya Hoqi untuk mengimpor sapi melalui Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap. Menurut Hom Hom jumlah SDM untuk melakukan karantina (Medik dan Paramedik Veteriner Karantina) sudah mencukupi, sedangkan IKH (Instalasi Karantina Hewan) milik SKP Kelas I Cilacap saat ini bisa menampung 4000 ekor perbulannya.

“Apabila telah ada kepastian meningkatnya pemasukan impor sapi, maka IKH akan kami perluas. Selain itu, kami juga telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cilacap dan PT. Kereta Api Indonesia DAOP IV Purwokerto mengenai kesiapan pengangkutan sapi dengan menggunakan jalan darat dan kereta api” ungkap Hom Hom.**[ERICK A.M.]

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *