Jakarta, Maritim
Kementerian Perhubungan mendukung potensi wisata Mandalika, Nusa Tenggara Barat, yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata sebagai salah satu destinasi pariwisata nasional.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto saat membuka Rapat Kerja dan Koordinasi Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Lembar di Mataram, NTB Selasa (21/2), mengatakan, Kemenhub telah menyatakan akan mendukung pencapaian target 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2017, salah satunya perlu dukungan dari sektor transportasi darat dan penyeberangan.
Setelah membuka kegiatan Rapat Kerja dan Koordinasi OPP Lembar, Pudji dan rombongan melanjutkan kunjungan kerja ke Terminal Mandalika, Mataram. “Tujuan saya kesini untuk memotivasi rekan-rekan di daerah, terutama yang telah beralih menjadi pegawai Kemenhub,” kata Pudji.
Selain itu Pudji juga ingin melihat kondisi fisik dan operasional Terminal Mandalika. Bagaimana pelayanan kepada masyarakat, kondisi toilet, serta apakah masih ada calo.
Pudji mengharap agar Terminal Mandalika, ke depan harus ada perubahan, baik kondisi fisik maupun operasional pelayanan kepada masyarakat. Secara kasat mata, kondisi Terminal Mandalika memang kurang layak, atap yang bocor dan langit-langit yang rusak.
Terkait pungli yang melibatkan aparat pemerintah, Pudji mengingatkan pentingnya kerjasama secara sinergis antar pihak terkait seperti Kepolisian, TNI, termasuk dengan masyarakat dalam melaksanakan tugas tersebut.
Pudji juga menyinggung mengenai operasional Jembatan Timbang (JT) “Jembatan timbang adalah tempat untuk mengawasi, bukan tempat pungli, bukan tempat menarik restribusi,” kata Pudji.
Ada 9 titik JT yang akan dijadikan pilot project. Sembilan JT yang akan menjadi pilot project tersebut adalah, 4 JT di Pulau Jawa (JT Losarang, JT Widang, JT Wanarja, JT Widodaren), 3 di Pulau Sumatera (JT Senawar Jaya, JT Sarolangun, JT Semadam) , 2 JT di Pulau Sulawesi (JT Bitung, JT Macopa).
Nanang SS