PRODUK INKA UNTUK SENEGAL

Perampungan pembuatan gerbog keret api INKA di Madiun
Perampungan pembuatan gerbog keret api INKA di Madiun

Madiun, Jatim – Maritim

SETELAH beberapa kali berhasil melakukan eksportasi gerbong kereta api ke berbagai negara Asia, dapat diharapkan dalam waktu dekat ini Indonesia juga akan menjual rangkaian alat angkut berbasis rel itu ke Afrika. Informasi dari PT Industri Kereta Api (INKA) di Madiun yang didapat Maritim menyatakan bahwa sejalan dengan rencana negara di benua Afrika tersebut untuk membangun proyek Kereta Api Cepat Regional(Train Express Regional TER), pemerintah Senegal telah menjajaki kemungkinan pembelian produk PT INKA. Rencananya proyek itu akan menghubungkan kota Dkkar ibukota Senegal dengan Bandar udara baru Blaise Diagne di Diamniadio,  kereta api reguler Dakar-Tambacounda dan Dakar-Saint Louis sepanjang 750 kilometer.

Read More

Dimas Prihadi Sekretaris Kedua Kepala Fungsi Penerangan Sosial Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dakkar mengatakan, penjajakan kerjasama tertuang pada saat pertemuan antara Mansour Elimane Kane Menteri Infrastruktur, Transportasi Darat dan Pembukaan Lahan Senegal, dengan Mansyur Pangeran Dubes RI untuk Senegal.

“Pada saat ini Senegal sedang gencar membangun infrastruktur transportasi meliputi infrastruktur perkeretapian, termasuk pembangunan jalan tol yang menghubungkan antara Mbour-Kaolack dan Kaolack-Tambacounda dengan jarak 400 kilometer,” ujar Dimas, akhir Februari lalu.

Mansour Elimane Kane menyatakan sambutan positifnya atas upayaDubes RI untuk Senegal yang menjembatani kerjasama Senegal dengan INKA, guna mendukung proyek perkeretaapian yang sedang dalam tahap perencanaan pembangunan melalui skema pendanaan dari Bank Exim.

“Apabila secara prinsip skema pendanaan telah sesuai, kami akan segera berkunjung ke Indonesia melakukan pertemuan dengan pihak terkait pada bulan Maret 2017  ini” kata Menteri Infrastruktur, Transportasi Darat dan Pembukaan Lahan Senegal

Proyek TER dan proyek pembangunan kereta api reguler Senegal merupakan proyek infrastruktur terbesar yang pernah dilaksanakan Senegal sejak negara tersebut berdiri tahun 1960. Mansour Kane yang pernah bekerja di World Bank selama 18 tahun, berharap dapat merealisasikan kunjungannya ke Indonesia untuk membahas skema pendanaan Bank Exim bersama Sri Mulyani Menteri Keuangan RI.

Sementaraitu, Dubes RI untuk Senegal, mengatakan ketertarikan Senegal untuk menggunakan kereta api produk INKA Madiun, karena telah teruji dengan ekspor Kereta Api Rel Diesel Elektronik (KRDE) kebeberapa negara di Asia, antara lain Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan bahkan juga Australia.***(ERICK A.M).

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *