TELUK LAMONG LAYANI CURAH KERING INTERNATIONAL

Surabaya – Maritim

Read More

BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) pelabuhan Pelindo III melalui anak usahanya PT Termialeluk Lamong (TTL), telah berhasil melakukan innovasi membangun terminal semi – otomatis dan ramah lingkungan. Sukses dengan bisnis pelayanan petikemas, kini TTL mulai menggarap pelayanan komoditas curah kering berkapasitas tinggi, menjadi primadona dan diharap mampu mengatrol eksistensinya, agar kapal – kapal asing terus berdatangan. Pada pembangunan tahap II, TTL telah menyelesaikan pembuatan dermaga curah kering beserta fasilitasnya. Uji coba peralatan dan fasilitas untuk melayani bongkar muat curah kering telah dilakukan awal bulan lalu dengan kedatangan kapal MV Giorgis bermuatan kedelai, sedang pelayanan perdana curah kering secara lengkap dan komersial, dimulai Kamis (13/4) lalu.
MV Palona kapal Panamax panjang 229 m dan lebar 32.26 m berbendera Hongkong, merupakan kapal pertama yang melakukan pelayanan curah kering dengan membogkar kedelai menggunakan fasilitas dan peralatan lengkap di TTL. Untuk melayani bongkar/ muat curah kering bertaraf internasional, TTL memiliki fasilitas dan peralatan canggih dan ramah lingkungan, berupa 2 unit Grab Ship Unloader (GSU) berkapasitas 2.000 ton/jam sebagai andalan operasional curah, dilengkapi 2 jalur conveyor 1,3 km yang terhubung dengan silo dan gudang seluas 10Ha. Berdasar perhitungan, muatan 30.262 ton dariMV Palona, dapat diselesaikan dalam waktu 20 jam.
Rumaji, Direktur Operasi TTL bersama staff khusus Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak menyaksikan langsung proses bongkar kedelai asal USA tersebut. Jelas Rumaji: “Uji coba full facilities ini menandakan bahwa TTL sudah sangat siap melayani kapal-kapal curah kering berkapasitas besar. Kehadiran Tim Otoritas, diharap bisa jadi pendorong segera keluarnya Ijin Operasi alat dan fasilitas yang kami operasikan“.
Menurut Rumaji, kapasitas gudang penyimpanan di lahan curah kering TTL mampu menampung 120.000 ton, sedang silo dapat menyimpan hingga 80.000 ton komoditi pangan sehingga total kapasitas gudang penumpukan mencapai 200.000 ton. Komoditi pangan yang dapat disimpan di silo berupa butiran kedelai, jagung, beras, dll. Selain iu, terdapat gudang penyimpan komoditi serbuk seperti soya bean meal (SBM), raw sugar dan lain-lain. Bisnis curah kering PT TTL menerapkan prinsip green port, hanya melayani muatan bersifat ramah lingkungan yaitu komoditi pangan. Bekerja sama dengan PT Nusa Prima Logistik, gabungan 3 perusahaan pangan (FKS, Charoen Pokphand, Japfa Comfeed) pemegang 70 % pasar pakan ternak dan manusia di Indonesia.
TTL dikembangkan dalam empat tahap pembangunan, dan tahun 2017 berada pada tahap kedua. Dermaga curah kering yang mulai dioperasikan, memiliki panjang 250 meter dan lebar 80 meter, yang akan diperpanjang menjadi 500 meter pada pembangunan tahap berikutnya. Kedalaman kolam di dermaga curah kering TTL mencapai -14 LWS hingga dapat menampung kapal Panamax berkapasitas 50.000 – 80.000 DWT.***ERICK A.M.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *