Untuk memenangkan suatu kompetisi dipasar global, kerja sama antar stakeholder di sektor industri perlu disatukan, agarhasil yang diharapkan dapat tercapai.
“Semangat tersebut sesuai dengan tema yang diusung Forwin pada kegiatan ini, yaitu maju bersama olahraga dalam membangun industi,” kata Plt Sekjen Kemeperin, Haris Munandar, ketika membuka penyelenggaraan ‘Turnamen Futsal Menperin Cup 2017’, yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Industri (Forwin), di Jakarta, Sabtu (29/4).
Turnamen yang di gelar kali kedua ini, membawa dampak positif dan optimisme bersama, karena di ikuti sebanyak 40 peserta. Atau naik dari tahun sebelumnya sekitar 30 tim. Peserta terdiri dari berbagai stakeholders industri, antara lain satuan kerja di lingkungan Kemenperin, perwakilan perusahaa dan berbagai forum wartawan. Kegiatan yang juga menjadi ajang penguatan tali silaturahmi sekaligus network ini, dilaksanakan selama dua hari, 29-30 April 2017.
Dalam ajang pertandingan eksibisi, Haris yang bergabung dalam tim Kemenperin melawan tim Forwin, mampu membawa kemenangan dengan menghasilkan skors 2:1. Keberhasilan ini berkat kerjasama tim dan sportivitas yang diterapkan. Sehingga membangun semangat optimisme.
Ketua Panitia Menperin Cup 2017, Sanusi, menyampaikan total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp 38juta, dengan Juara I mendapatkan Rp 7 juta, Juara II Rp 5juta dan Juara III Rp 3 Juta. Sedangkan untuk pencetak gol terbanyak (topscorer) meraih Rp 1 juta.
Haris mengatakan, saat ini Kemenperin tengah gencar melaksanakan program pendidikan vokasi industri, dengan konsep link and match antara industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Program tersebut dikolaborasikan dengan berbagai pemangku kepentingan terkait seperti Kadin, Kemendikbud, Kemenristek dikti dan Kemenaker.
April 2017 lalu, Kemenperin menggandeng 117 perusahaan untuk menandatangani perjanjian kerjasama dengan 389 SMK, dalam upaya menjalankan program pendidikan vokasi industri diwilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Program ini kelanjutan dari yang telah diluncurkan di Mojokerto, dengan melibatkan 50 perusahaan dan 234 SMK di JawaTimur.
Selanjutnya akan di luncurkan lagi secara bertahap Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten serta di Sumatera dan wilayah Indonesia lainnya. Dengan target menghasilkan tenaga kerja tersertifikasi satu juta orang pada 2019,” paparnya.
Menurut Haris, peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) jadi salah satu pilar utama dalam Kebijakan Pemerataan Ekonomi, yang diluncurkan pemerintah, dengan realisasinya antara lain melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi. Langkah tersebut merupakan amanat dari Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, yang juga untuk menyiapkan tenaga kerja trampil sesuai kebutuhan dunia usaha saat ini. (M Raya Tuah)