BERTEMPAT di Dermaga Kapal Niaga PT PAL Indonesia (Persero), Ryamizard Ryacudu Menteri Pertahanan RI didampingi Ricardo David Jr, Wakil Menteri Pertahanan Bidang Kebijakan Pertahanan filipina, melepas kapal strategic sealift vessel (SSV) yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan Filipina Selasa (2/5/2017). Kapal SSV tersebut merupakan pesanan kedua dari total dua unit, diproduksi atas hasil lelang internasional yang diadakan Kementerian Pertahanan Filipina pada 2014. Kapal SSV dengan ukuran panjang 123 meter dan lebar 21 meter ini, sejatinya telah diluncurkan 29 September 2016, telah melalui serangkaian uji coba serta pengetesan dan siap untuk diserahkan ke Kementerian Pertahanan Filipina.
Kapal pertama telah dilepas pada 8 Mei 2016 oleh Wapres Jusuf Kalla dan telah digunakan untuk operasi militer dalam penanggulangan gangguan keamanan di wilayah territorial Filipina. Alutsista buatan Indonesia ini bisa menampung hingga 621 penumpang dan mampu bertahan 30 hari di lautan, dengan bobot maksimal 7.200 Ton. Berkecepatan 16 knots bermesin pendorong 2 X 2,920 kW, mampu menampung, tank, kendaraan tempur, mobil rumah sakit, hingga kapal patroli dan transporter, merupakan hasil inovasi produksi sebelumnya, Kapal Landing Platform Dock (LPD) alih teknologi dari Korea. Dua unit kapal LPD ini banyak digunakan pada Operasi Militer dan kemanusian tingkat Internasional, seperti Penyelamat MV Kudus di Somalia dan Pencarian Korban Air Asia QZ 8501.
Budiman Saleh Direktur Utama PAL mengatakan saat ini perseroan mulai gencar melirik pasar luar negeri dalam memasarkan kapal perang produksinya. Ungkapnya saat penglepasan kapal: “Kami melihat ada juga potensi dari Malaysia dan negara-negara Afrika. Kapal perang baru dimulai ke Filipina. Ini milestone sebagai pijakan ke depan. Bukan kali ini saja kami melayani permintaan kapal dari luar negeri. Namun, sebelumnya, PAL menggarap pesanan kapal-kapal niaga”.
Adapun, untuk memasarkan kapal perang produksi buatan PAL ke luar negeri, perseroan bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut untuk memberikan informasi terkait produk dan kualitas kapal. Hal ini disebabkan industri angkatan laut merupakan komunitas kecil.
Memungkasi penjelasannya, Dirut PAL berucap: “TNI AL punya counterpart di luar negeri, dan kami harap mereka akan berbicara satu sama lain terkait keunggulan maupun kualitas kapal buatan PT PAL. Pihak Malaysia telah menyatakan tertarik kapal LPD, atau yang mereka sebut Multi-Role Support Vessel (MRSV). Kapal-kapal produksi PAL telah melalui inspeksi dan pengecekan kualitas dari Tim Kualitas dan Tim Klas Llyod Register serta Tim Representasi pemilik kapal”. ***ERICK A.M..