MEMASUKI musim angin timur, perairan selatan Jateng dan DIY kata Teguh Wardoyo Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Selasa 9/5/2017: “Berdasar hasil pengamatan kami, sejak sepekan terakhir wilayah perairan selatan Jateng-DIY telah memasuki musim timu, ditandai tiupan angin sudah konsisten dari timur hingga tenggara. Gelombang tinggi diprakirakan bakal sering terjadi di perairan selatan Jateng-DIY akibat tiupan angin yang cenderung searah bukan karena adanya gangguan cuaca seperti munculnya pusat tekanan rendah maupun siklon tropis atau badai. Menghadapi itu, kami telah keluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jateng-DIY. Tinggi gelombang di wilayah pantai selatan Jateng-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jateng-DIY berpeluang mencapai 2,5-4 meter.
“Bahkan, hingga 14 Mei, tinggi gelombang diprakirakan cenderung meningkat. Oleh karena itu, kami imbau nelayan tradisional khususnya yang menggunakan perahu kecil agar waspada terhadap gelombang tinggi yang berpeluang terjadi sewaktu-waktu” kataTeguh.
Kendati wilayah perairan selatan Jateng-DIY telah memasuki musim angin timuran, Teguh mengatakan wilayah Jateng bagian selatan masih dipengaruhi masa transisi dari musim hujan menuju kemarau, ditunjukkan dengan masih adanya potensi hujan disertai petir bersifat sporadis. Awal musim kemarau khususnya di Kabupaten Cilacap wilayah timur seperti Kecamatan Nusawungu, Binangun, dan Kroya pada dasarian pertama bulan Juni, disusul sebagian besar wilayah Cilacap pada dasarian kedua Juni. Sementara untuk wilayah kota Cilacap, Kecamatan Kampung Laut, Kesugihan, Kawunganten, Jeruklegi, Maos, dan Adipala diprakirakan awal musim kemarau pada dasarian ketiga bulan Juni. Musim kemarau tahun 2017 diprakirakan normal meskipun ada tanda-tanda mengarah “El Nino”, kendati masih lemah. Kata Teguh Wardoyo: “Semoga tetap lemah hingga kemarau normal karena kalau ‘El Nino’ menguat, dikhawatirkan terjadi kemarau panjang”.***ERICK A.M.