PASCA RESTRUKTURISASI PT PAL TINGKATKAN UTILISASI

Surabaya – Maritim

 DI DEPAN peserta rapat evaluasi PT PAL Indonesia, Luhut B. Pandjaitan Menko  Kemaritiman minta agar BUMN strategis itu tahun depan tingkatkan kapasitas produksi. Ke awak media, Menko jelaskan: “Tadi kami lakukan evaluasi antara lain bahas bagaimana meningkatkan utilitas yang kini baru tercapai 15%, agar bisa membayar Penyertaan Modal Negara (PNM) dan bisa lebih produktif. Salah satu yang bisa ditempuh, perlu koordinasi agar kapal-kapal yang digunakan di Indonesia, seperti kapal TNI-AL, dibangun PT PAL. Kita sudah memiiki teknologinya, dan mampu kerjakan. Kalau ada beberapa yang belum bisa dikerjakan, kita lakukan kerjasama dengan luar. Tetapi jangan sampai porsi kita hanya 5%”.

Read More

Pada pertemua itu, Budiman Saleh Dirut PT PAL memaparkan langkah  restrukturisasi dari sisi keuangan hingga pasar. Menurutnya PAL akan fokus berorientasi pada pasar militer dan nonmiliter untuk pasar dalam dan luar negeri. Ia juga  mengklaim perusahaan galangan kapal ini memiliki potensi besar untuk berkembang, tetapi diakui kapasitas produksi hanya sekitar 10-15% , hingga perlu ada upaya mendorong peningkatan utilisasi

Terkait kegiatan produksi, PAL segera memulai konstruksi kapal pembangkit listrik pesanan Karadeniz Holding Ltd, setelah desain selesai dalam 4 bulan, sedangkan konstruksi diperlukan waktu 8 bulan. Ujarnya: “Kami akan jadi pabrikan kapal listrik Karadeniz Turki untuk pasar Asia Pasifik, dengan nilai kontak cukup prospektif. Karadeniz merupakan induk Karpowership, satu-satunya perusahaan swasta di dunia yang memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik apung. Sejak 2010 terdapat 13 kapal Karpower beroperasi di Indonesia, dengan total daya terpasang 2.700 MW (MegaWatt). Karpowet juga tengah membangun sejumlah kapal dengan total daya 5.300 MW.

Budiman katakan kapal listrik yang akan dibuat PAL memiliki daya 36 MW – 80 MW, disesuaikan kapasitas galangan PT PAL. Ke depan kapal listrik buatan PT PAL akan digunakan pada proyek listrik di Asia Pasifik seperti Indonesia, Australia, Guam, Vanuatu, Vietnam, dan Myanmar. Di Indonesia Karpower memenangkan tender pengadaan listrik selama 5 tahun dari PLN. Lima unit kapal Karpower kini telah memasok listrik di Amurang, Sulut dan Kupang, NTT. Kontrak pembangunan kapal listrik oleh PT PAL disepakati di Ankara 6 Juli 2017 ketika Joko Widodo Presiden berkunjung ke Turki. Menurut BKPM nilai kerja sama PT PAL dengan Karadeniz mencapai US$.320 juta.

Dalam memicu produksi kapal tempur, PAL juga  membidik pasar Afrika, utamanya Nigeria, Senegal, Gabon, dan Guyana Bissau yang membidik kapal tempur sealift vessel (SSV) pesanan Filipina yang telah diserahterimakan. Jelas Dirut PT PAL: “TNI AL sebagai pengguna pertama dan jadi percontohan ke luar negeri, antara lain ke Filipina yang menjadi daya tarik buat negara lain”.

PAL telah serahkan 2 SSV pesanan Philipina pada Mei 2016 dan April 2017, dengan nilai kontrak US$.90 juta. SSV untuk Filipina memiliki panjang 123 m/lebar 21,5 m, berdaya angkut 500 pasukan dan 121 penumpang serta 20 tank dan 2 helikopter. Menurut Budiman, Nigeria tertarik membeli kapal SSV. Senegal juga memesan satu landing platform dock (LPD), dua kapal cepat rudal (KCR) 35 meter dan tiga unit KCR 60 meter. Guyana Bissau dan Gabon juga tertarik memborong dua KCR 60 meter. PT PAL juga mengincar kontrak TNI dan negara-negara jiran seperti Malaysia dan Filipina, yang diharap menggenjot utilisasi galangan yang per April 2017 hanya mencapai 15%..***ERICK A.M.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *